Mohon tunggu...
KOMENTAR
Love Pilihan

Pernikahan

18 September 2022   15:29 Diperbarui: 18 September 2022   15:35 185 4
Pernikahan


Dalam kehidupan ini, pernikahan adalah inti untuk meraih kebahagiaan hakiki baik di dunia Atau pun di akhirat.

Pernikahan akan meraih kebahagiaan manakala kedua pasangan bisa sejalan dan sepemikiran.

Ketika pernikahan sudah tidak lagi sejalan dan sepemikiran, maka akan terjadi pincangnya biduk rumah tangga.

Bisa jadi pincangnya itu di karenakan faktor ekonomi, atau faktor yang lainnya.

Yang paling membahagiakan dalam pernikahan adalah sepemikiran, sepaham, sejalan.

Itu jika awal pernikahan di bentuk karena mencari ridho Allaah Subhanahu Wa Ta'ala.

Ketika pernikahan tidak di landasi karena mencari ridho Allaah Subhanahu Wa Ta'ala, maka di saat ada badai yang menerjang, akan goyah bahtera rumah tangga nya.

Apalagi jika sang nahkoda tidak kuat imannya, yang begitu mudahnya di gesek oleh pengaruh dari luar, akan mudah oleng, dan akhirnya tenggelam lah bahtera rumah tangga nya.

Pernikahan seharusnya dari awal dengan niat mencari ridho Allaah Subhanahu Wa Ta'ala.

Tenggelamnya bahtera rumah tangga bisa di picu karena dari awal bukan karena Allaah Subhanahu Wa Ta'ala.

Bisa jadi menikah hanya karena harta, dan bisa di pastikan jika pernikahan hanya karena harta, di saat yang di nikahi tidak punya harta yang bisa di berikan, maka akan berusaha di buat pergi meninggalkan pernikahan.

Bisa jadi kala seorang laki-laki menikahi perempuan, hanya karena si perempuan di lihat bisa memberi atau menjanjikan kehidupan yang layak di masa depan. Namun di kala si perempuan yang di nikahi dalam keadaan tidak bisa lagi memberi materi yang mencukupi, bisa di pastikan laki-laki tersebut akam berusaha membuat perempuan yang di nikahi nya meninggalkan bahtera rumah tangga mereka.

Jika perempuan tersebut berupaya keras mempertahankan bahtera pernikahan, Maka laki-laki tersebut akan berusaha keras membuat perempuan yang di nikahi nya pergi meninggalkan bahtera rumah tangga mereka.

Itulah laki-laki matre, karena yang seharusnya ia memberi kepada perempuan yang di nikahi nya, namun justru menuntut perempuan yang di nikahi nya untuk menjadi tulang punggung keluarga.

Di kala perempuan yang di nikahi nya tidak bisa memberi kecukupan dalam kehidupan rumah tangga nya, akan berusaha di usirnya, di buat salah dalam kehidupan rumah tangga nya, di fitnah agar terlihat buruk di mata masyarakat, dan akhirnya menjadi kan semua itu sebagai ancaman, agar perempuan yang di nikahi nya mau menuruti keinginan laki-laki yang menikahi nya untuk mau mencukupi semua kebutuhan keluarga.

Padahal dalam Alquran

Allaah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

"Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma'ruf". [Al-Baqarah/2:233]

Juga dalam hadits Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda

Dan hak mereka (istri-istri) atas kalian adalah menafkahi mereka dan menyandangi mereka dengan cara-cara yang baik [HR. Muslim, no.1218]

Namun jika laki-laki tersebut tidak faham dalam hal nafkah yang adalah kewajiban nya, maka perempuan yang di nikahi nya akan menjadi bulan-bulanan olehnya, bahkan setiap hari dan setiap waktu akan selalu di permasalahkan tentang harta perempuan yang di nikahi nya.

Akan di tanyakan kemana hartanya.

Disaat di jawab sudah habis buat belanja, maka laki-laki yang menikahi nya akan menuntut nya untuk lebih rajin bekerja, agar bisa mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun