Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Nilai-Nilai Pesantren Dalam Budaya

7 Juni 2020   08:28 Diperbarui: 7 Juni 2020   08:51 2281 1

Assalamualaikum...

Alhamdulillah kembali lagi dalam blog tulisan tentang Islam Nusantara dan ilmu Kepesantrenan
Disini saya akan membahas pembahasan yang terakhir yakni tentang Nilai-nilai Pesantren dan budaya yang ada didalamnyaz sekaligus Proses dan Urgensi Pesantren itu sendiri....

A) Pengertian Nilai-nilai Pesantren dalam Budaya
Menurut Pendapat Ahli Nilai adalah Suatu tipe kepercayaan yang berada dalam ruang lingkup atau menghindari suatu tindakan yang pantas dilakukan atau tidak. Ini berarti berhubungan dengan pemaknaan arti dari suatu objek nilai yang dapat diartikan sebagai suatu pemikiran atau konsep mengenai apa yang dianggap penting bagi seseorang dalam kehidupan nya. Selain itu kebenaran sebuah nilai juga tidak menuntut adanya pembuktian empiris namun lebih kepada penghayatan terhadap apa yang dikehendaki atau tidak, disenangi atau tidak oleh seseorang.
Alphard menyatakan bahwa Nilai adalah kepercayaan yang dijadikan pandangan manusia dalam tindakannya, manusia menyeleksi aktivitas berdasarkan hal yang ia percayai. Oleh karena itu, nilai terdapat dalam pilihan yang dilakukan seseorang ataupun sekelompok orang baik berkaitan dengan hasil atau tujuan maupun cara untuk pencapaian nya. Dalam pesantren nilai-nilai yang dikembangkan dirujukan kepada sumber ajaran Islam yakni Ijma', Hadist dan Al-Qur'an. Pemahaman terhadap sumber tersebut kemudian memunculkan disiplin ilmu fiqih, tauhid, dan tasawuf. Aspek fiqih madzhab dan tasawuf sangat mengakar dalam kultur pesantren yang dijadikan sebagai sistem nilai yang dikenal sebagai "Ahlu Sunnah Wal Jamaah". Konsep tentang Tawazun(keseimbangan),Al adlu(adil) Tasawuf (moderat), dan Tasamuh (toleransi) yang kemudian dikembangkan dalam Ahlu Sunnah Wal Jamaah, yang merupakan sebuah nilai yang dianut oleh sebagian besad pesantren banyak mempengaruhi pola pikir dan juga perilaku dalam pesantren baik berinteraksi internal maupun eksternal pesantren.
Ningrat kemudian menjadikan kebudayaan menjadi 3 wujud:
1. Wujud kebudayaan yang merupakan suatu kompleks ide, gagasan, peraturan dan sebagainya
2. Wujud kebudayaan dari suatu kompleks aktivitas , kelakuan berpola dari masyarakat
3. Wujud kebudayaan sebagai benda hasil kebudayaan masyarakat.

B) Proses Internalisasi Nilai Pesantren

Nilai pesantren ada beberapa macam yaitu diantaranya :
1. Akhlaq Karimah
Akhlaq Karimah dijadikan ukuran bagi kelayakan santri untuk mencapai jenjang berikutnya, yang memiliki tatanan nilai yang di atur oleh agama termasuk kesatuan lahiriyah dalam dirinya dan orang-orang disekitarnya.
2. Ibadah Amaliyah
Untuk mendisiplinkan para santri dalam melaksanakan solat fardhu berjamaah serta kewajiban bagi santri tua untuk menjadi imam salat jamaah sebagai praktek atas apa yang telah ia pelajari.
3. Bacaan Al-Qur'an
Mewajibkan santri dalam membaca Al-Qur'an setelah solat fardhu baik secara individu ataupun kelompok dan Al-Qur'an dijadikan sebagai materi dalam ujian semester yang mana bertujuan agar santri dapat lancar dan benar dalam mengetahui bacaan yang terdapat dalam Al-Qur'an.
4. Hafalan Surat Al-Qur'an
Mewajibkan santri untuk menghafal surat-surat Al-Qur'an yaitu surat pilihan yang mana surat tersebut mudah dihafalkan dan dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
5. Dedikasi dan Loyalitas
Pesantren mendisiplinkan santrinya dalam kegiatan yang ada di pesantren dari aturan dan norma yang dapat menjadikannya kebiasaan dalam kehidupan nya.
6. Amanah dan Tanggung Jawab
Yang mana disini santri diberikan tugas sebagai pengurus pondok ataupun Ketua dalam setiap kamar, mereka di didik untuk menjalankan tanggung jawab dan juga kepercayaan dalam pesantren tersebut.
7. Toleransi dan Tegang rasa
Yang mana santri ditempatkan dalam satu kamar yang berisikan beberapa santri dimana mereka dibiasakan bertoleransi terhadap santri lain agar terjalin kehidupan yang rukun, aman dan damai.

Berdasarkan nilai-nilai pesantren di atas, maka selanjutnya akan saya jelaskan proses internalisasi dalam budayanya.
Sebelum menjelaskan proses internalisasi nilai pesantren dalam budaya, maka perlu kita ketahui apa itu proses internalisasi.
Proses internalisasi yaitu proses yang berlangsung sepanjang hayat individu, yakni dari sejak baru lahir smpai meninggal dunia. Proses tersebut yakni, proses dimana individu belajar, memahami, baik materi, perasaan, emosional, maupun lainnya yang dapat membentuk suatu karakter dalam dirinya.

Nah, bagaimana proses internalisasi nilai pesantren dalam budaya?
Setelah kita mengetahui apa itu proses internalisasi, maka dapat kita fahami bahwa manusia belajar dan mendapatkan suatu pelajaran hanya dari dalam keluarga saja, tetapi juga dari luar keluarga, seperti lembaga pendidikan dan sosial masyarakat. Maka dari itu, santri yang tinggal di pesantren, pastinya juga melakukan proses internalisasi, dimana nilai pesantren-lah yang dapat membentuk suatu karakter dan kepribadian santri untuk mencetak suatu ide atau pemikiran yang dimana hal tersebut dikenal dengan suatu budaya.

C) Urgensi Nilai-nilai di Era Millenial saat ini

Pada era milenial saat ini dimana ditandai dengan arus informasi yang tanpa batas dan arus globalisasi tentunya akan menimbulkan dampak positif dan negative, karena akan membuka masuknya kebudayaan luar yang belum tentu sesuai dengan budaya Indonesia terutama di pesantren. Sebagai santri di era milenial ini harus bisa menyikapinya dengan baik yaitu dengan mengambil sisi positif dan mnjauhi sisi negative nya dan tentunya dengan nilai-nilai pesantren yang telah dipelajari.
Nah disinilah nilai-nilai pesantren harus dikembangkan dan diteguhkan kembali. Kejujuran harus dipegang, unggah ungguh harus menjadi karakter, sopan santun menjadi kebiasaan dalam kehidupan sehari-harinya agar tercipta akhlaqul Karimah yang baik dan sekaligus mengasah keterampilan dan intelektual dalam diri kita.


By: Umi M M

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun