Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money Artikel Utama

Cibaduyut, awas! Merek Asli, buatan Palsu

1 Juli 2013   11:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:10 20897 5

Meski sering bolak balik ke Bandung, tetapi saya baru pertama datang ke Cibaduyut. Kata tetangga, tas, sepatu , dompet dan ikat pinggang kulit dari Cibayut harganya murah. Kualitasnya juga lumayan bagus. Banyak merek ternama made Cibaduyut bisa diperoleh dengan harga miring. Sebut saja, sepatu Kicker, Caterpillar alias CAT,Nike, Crocs, Keeve, Leonardo, Van Clarens, dan sebagainya ada disini dengan harga sepersepuluh barang aslinya.

Ah masak. Kebetulan Minggu kemarin, saya bersama keluarga sempat bertandang ke kawasan itu. Karena tidak mengenal Bandung, saya sudah menyeting kordinat lokasi Cibaduyut di GPS mobil saat berangkat dari Cibubur. Kordinat Cibaduyut adalah -6.956355°, 107.593157°.

Namun bisik salah satu pedagang pada saya, harga tersebut masih mahal, karena biasanya sudah dinaikan dulu sebelum hari libur. Makanya kalau ingin mendapatkan  sepatu buatan Cibaduyut dengan harga murah datanglah diluar hari libur.

Ketika tertarik dengan sepatu CAT, saya ditawari harga Rp 275 ribu nego. Saya perhatikan tapak sepatu itu. Sepatu CAT asli tapaknya memiliki karet sintetis, dan lentur. Karena sepatu ini khusus untuk proyek, maka banyak rahasia safety lain didalamnya. Sepatu dua ratusan ribu itu, ternyata tak memiliki.

Bukan saja wisatawan local yang rame ngorder barang di Cibaduyut. Dari Malaysia dan Singapore, setiap hari pedagang dari negeri jiran itu berbelanja sepatu merek terkenal dengan harga kaki lima disini. Mereka membawa kembali ke negerinya, membuat kardus yang mirip dan menjual kembali ke wisatawan Indonesia yang datang kesana.

Waktu saya ke Singapore, dan butuh tas merek POLO, saya membelinya dengan harga Sing $ 150. Murah memang. Setelah beberapa kali dipakai untuk travelling, tas itu rusak. Kebetulan teman saya penjual tas di pasar Senen. Saya minta bantuannya. Tas itu diperbaiki, dan dia menjelaskan itu adalah produk Cibaduyut. Ia membuka bagian dalam tas, dan menemukan selembar kertas untuk tulang tas, yang tertulis nama pabriknya di Bandung.

Di rumah dia membandingkan dengan sandal asli kepunyaannya. Jauh beda memang, dan semua yang dibeli di Cibaduyut adalah sablonan. Yang asli, langsung cetak timbul. Begitu komentarnya.

Di Cibaduyut juga banyak leather alias ikat pinggang dengan harga murah. Disebut berbahan asli Kulit memang benar. Tetapi gayanya kebanyakan kalah dengan produk China, yang dijual di Cempaka mas. Harga produk china yang bagus, separoh harga dari produk local Cibaduyut.

Cibaduyut kemarin, dikunjungi banyak  kelas bawah . Meski datang dari berbagai tempat didunia, saya melihat mereka adalah kalangan muda dan ingin mencari produk dan brand yang biasa dipakai kelas menengah . Cibaduyut ibarat ‘Sogo tradisional’, dimana merek merek tiruan dijual dengan harga banting.

Saya membandingkan Cibaduyut adalah Blok M, di Jakarta. Bukan Manggadua atau kelas Pasar Inpres Senen. Penataan lokasi yang semrawut mengingatkan saya dengan Pasar Baru, Jakarta tahun 80-an. Seandainya saja Cibaduyut di tata dengan baik, dengan menunjukan ciri khas sebagai  ‘ buatan Cibaduyut’ asli pada semua produknya, tentu ini akan mengangkat citra tempat itu.

Pada semua produk sepatu yang ada, saya tidak melihat itu. Bahkan beberapa brand terkenal sengaja ditulis negara asli pembuatnya. Berkunjung dan berbelanja di Baduyut saya merasa terhina, karena membeli produk lokal dengan  pembuat dari Negara lain. Padahal kualitasnya, sebetulnya masih lebih baik, dibanding produk kota lain di Indonesia.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun