Rencana DARPA di atas digembar-gemborkan oleh berbagai media, termasuk FOX News. Pemberitaan ini sekaligus untuk menjatuhkan kredibilitas Wikileaks. Lagi pula, tidak jelas apakah Wikileaks memiliki agen lapangan untuk memverifikasi kebenaran dokumen yang didapatnya. Hal ini membuat Wikileaks makin rentan kemasukan info palsu.
Keengganan Wikileaks dalam mengklarifikasi dokumen yang diperoleh diungkapkan oleh mantan aktivis Wikileaks, Daniel Domscheit-Berg. Ia meninggalkan Wikileaks karena Julian Assange menolak untuk mereview terlebih dahulu dokumen yang didapat, Assange terburu nafsu ingin segeran mem-publish-kanya.
Bahkan The Guardian pernah melakukan penyelidikan mendalam atas informasi dari Wikileaks. Disimpulkan bahwa informasi tersebut adalah sebuah propaganda yang memanfaatkan keberadaan Wikileaks. Silakan membacanya di sini.
Namanya juga intelejen, mereka punya cara-cara luar biasa untuk melakukan perubahan. Masih ingat bagaimana intelejen meyakinkan dunia bahwa Iraq mengembangkan senjata pemusnah massal? Kalau mau, mereka bisa meyakinkan kita bahwa 1 + 1 = 3. Â Jadi, bukanlah hal sulit bagi intelejen untuk bisa memanfaatkan Wikileaks demi keuntungannya sendiri.
Jadi, info dari Wikileaks tetep saja harus kita perlakukan hati-hati, tidak bisa dipercaya begitu saja.