Salah satu contoh good practices dalam ekonomi kreatif, yaitu Candi Borobudur. Candi Borobudur adalah salah satu destinasi wisata religi yang terbesar di Indonesia. Candi ini adalah salah satu peninggalan bersejarah yang paling penting di Indonesia dan merupakan salah satu candi Buddha terbesar di dunia. Candi Borobudur terkenal karena arsitektur dan ukiran batu yang indah, serta sebagai tempat ibadah dan ziarah agama Buddha. Candi ini memiliki bentuk piramida yang besar dengan tiga tingkat utama yang dihiasi dengan relief-relief yang menggambarkan ajaran Buddha dan kisah-kisahnya. Di puncak candi terdapat stupa besar yang menggambarkan Nirwana. Selain itu, terdapat relief Borobudur yang tidak hanya merupakan karya seni yang dibuat oleh para pemahat. Hal tersebut juga merupakan potret kehidupan orang Jawa di masa lalu. Satu potret kehidupan yang terpahat dalam relief ini adalah budaya pertunjukan tari. Tarian dilakukan oleh seorang gadis dalam tarian perang, hingga informasi tentang jenis pertunjukan tari yang dipahat relief yang ada di Borobudur.
Candi Borobudur bukan hanya sekadar monumen megah yang memancarkan kejayaan masa lalu, tetapi juga merupakan potensi ekonomi masa kini dan masa depan. Candi Borobudur terletak di Magelang, Jawa Tengah yang telah diakui sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO dan menjadi magnet wisatawan domestik maupun mancanegara. Setiap tahun, ribuan wisatawan domestik maupun mancanegara berbondong-bondong datang kesana untuk melihat bangunan candi yang megah atau mengikuti ibadah.
Di balik pesonanya sebagai destinasi wisata religi, Candi Borobudur tersimpan pula kekayaan potensi ekonomi kreatif yang dapat mendongkrak perekonomian lokal dan nasional. Di Indonesia, sektor pariwisata telah diakui sebagai salah satu komponen penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
Kerajinan Tangan dan Seni Tradisional
Masyarakat yang tinggal di sekitar Candi Borobudur memiliki kerajinan tangan yang kaya akan nilai budaya. Beberapa jenis kerajinan tangan yang cocok untuk dikembangkan, antara lain: