Cerpen-cerpen Didik Sedyadi yang terhimpun dalam buku “Fira, Haruskah Kutunggu Kau di Sorga” awal Mei ini jadi. Semua cerpen yang termaktub di dalamnya sudah kubaca. Ada gelitikan untuk menapaktilasi setting yang digambarkan dengan “tipis” oleh pengarangnya, terutama tentang Majalengka, Gunung Ciremai, atau paralayang dan Taman Digantara, yang masih segaris dengan SMAN 1 Majalengka tempat Didik mengajar sebagai guru matematika, di Jalan Abdul Halim.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.