puisi mestilah membuka
peristiwa dari kata yang aktif,
benda konkret.
bahasa tak terikat oleh kata
tapi melingkupi realitas
dan pengalaman si penyair.
penyair mesti memiliki banyak kunci
untuk memasuki ruang estetis
kebahasaan, Â menyusuri bidang bidang lain selayaknya kehidupan kita yang
beragam:
sehingga puisi yang ditulis tidak hanya abstraksi, namun suatu tindakan, suatu gerak aktif, suatu realitas yang "tampak".