Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Doa untuk Pejuang (Catatan dari Junior, Ketum Tarbiyah HMI Cabang Bukittinggi 2007-2008)

24 Oktober 2020   19:45 Diperbarui: 24 Oktober 2020   19:57 21 0
Doa Untuk Pejuang
(Catatan Dari Junior, Ketum Komisariat TARBIYAH HMI Cab. Bukittinggi 2007-2008.)

Bang Sabar, begitu kami memangggilnya. 2006 silam, sejak menginjakkan kaki di ranah Minang. Kota Bukittinggi menjadi takdir pertemuan kami. Meski kami tidak tahu betul apa sebenarnya makna dari nama yang disematkan di belakang beliau.  Sabar AS, namun sejak dulu kami memberi kuniyah kepadanya dengan AS (AHLI SIYASAYAH).

Dalam bahasa Arab jika di Indonesia kan bermakna (Politik), jadi tidak terlalu berlebihan jika hari ini kuniyah ini disematkan kepada beliau. Sebagai Ca Wakil Bupati Pasaman, Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat, 3 Periode. Meski periode pertama sebagai PAW, 2 Periode sukses sebagai Legislator yang lahir dari bawah.

Kepiawaiannya dalam berorganisasi tidak diragukan lagi, Kader HMI Cabang Bukittinggi ini. Sukses menjadi Presma Di STAIN Sjech M. Djamil Djambek Kala itu, sebelum beralih status menjadi IAIN Bukittinggi. Beliau termasuk Tokoh dalam organisasi Kedaerahan IKATAN PEMUDA PEMUDI MUSLIM SUMATERA UTARA KOTA BUKITTINGGI).

Sosok beliau yang religius, kharismatik dan juga cerdas menjadi modal utama untuk menjadi pemimpin masa depan Pasaman. Bukan hanya sekedar isapan jempol belaka, 7 tahun sebagai Garim (Penjaga) masjid sudah beliau lakoni dulunya. Penulis dan beliau adalah sama sama alumni Garim.

2009 menjadi titik awal beliau berkarier di politik, tahun terahir bagi penulis menimba ilmu di ranah Minang. Menghabiskan waktu dimasa Pileg 2009, bersama beliau untuk bergeriliya dari satu Kabupaten, ke kabupaten lain. Dari satu Nagari  ke Nagari Lain. "Kita harus berjuang, kita harus kuat, dan bisa mengalahkan Kelemahan dan kekurangan diri kita, karena kita harus yakin Kekuatan Doa dan Usaha keras akan membuahkan hasil" kalimat ini selalu beliau sampaikan ketika memberikan motivasi pada kami kala itu.

Hari ini perjuangan beliau yang tidak mengenal lelah terus berjalan. Masih teringat, ketika harus berjalan kaki entah berapa kilometer, menuju Kampung kelahiran beliu Simaroken Di Panti. Kala itu masih masuk daerah terisolir, bahkan belum dialiri listrik (PLN) sama sekali. Entah masih ada, PLTA  yang nyala sampai jam 22.00 malam saja. Melewati anak sungai, hanya untuk bersilaturahim dengan keluarga beliau.

Kini masa telah berubah, 10 tahun lebih berpisah karena kampung yang berbeda. Namun ikatan persaudaraan ukhwa Islamiyah begitu kokoh dalam hati dan sanubari. Sehingga doa terus mengalir, agar cita cita beliau terwujud Tanggal 9 Desember nanti menjadi wakil Bupati Pasaman.

SidangTesis melengkapi langkah beliau, sebagai kader yang terus belajar belajar dan belajar. Memberikan semangat dan motivasi untuk kita. Siapapun berhak untuk sukses, siapapun berhak untuk menjadi pemimpin di negeri ini, siapapun yang bersungguh sungguh akan mendapatkan kesuksesan. Sabar AS telah membuktikannya.

Beliau pantas dan layak menjadi wakil Bupati Pasaman, mewakili kaum Miskin di Panti Tapus Rao. Sebagi pemimpin yang lahir dari keluarga miskin.
Selamat meraih gelar Magister Abanganda. Anda layak menjadi seorang MASTER sesuai kuniyahmu AS. (AHLI SIYASAH). Semoga Allah memberkahi, Salam dari Tanah Padang Lawas.

Taufik Akbar Hasibuan, M.Pd.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun