Mohon tunggu...
KOMENTAR
Atletik

Gadis Segudang Prestasi

31 Juli 2019   17:58 Diperbarui: 31 Juli 2019   18:10 54 1
"Saya sangat bangga sekali atas prestasinya. Dia mampu membanggakan orang tua," ucap Nardi Kurdianto, saat ditemui dirumahnya dikawasan perumahan Taman Surya Kencana, Desa Grogol, Kecamatan Tulangan, Sidoarjo.

Siapa tak bangga melihat putera-puteri nya berprestasi. Apalagi, dengan segudang medali emas, perunggu, dan perak. Perasaan bahagia itu tercermin dari sosok pasangan suami istri Nardi Kurdianto dan Nunuk Mardiana.

Belum lama ini, Puteri bungsunya kembali meraih medali emas dalam  ajang Pekan olahraga Provinsi (Porprov) VI tahun 2019 cabang olahraga Karate  yang digelar Provinsi Jawa Timur. Gadis itu bernama Salsabila Ragil Putri Ardiana. Diusianya yang masih sangat belia yakni 15 tahun sudah mampu membawa segudang prestasi.

Bella, sapaan akrabnya merupakan satu dari sekian atlet yang kerap menjuarai berbagai turnamen kejuaraan baik ditingkat regional, nasional hingga Internasional. Pada 2017 lalu, ia dipercaya mewakili Sidoarjo untuk mengikuti kejuaraan Karate "The 31 Coupe Internasional De Kayl di Luxemburg, Jerman. Kejuaraan bergengsi tersebut diikuti kurang lebih 856 peserta dari 87 klub di 18 negara.

Dalam pertandingan tersebut, ia menduduki posisi kedua dan berhasil membawa medali perunggu. Selain itu, ia juga pernah tercatat membawa medali emas dalam ajang Komite Putri +45 kg, serta medali perunggu dalam Kejuaraan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat SMP ditahun yang sama.

Pada 2018 lalu, ia juga berhasil membawa medali perunggu dalam Kejuaraan Nasional Karate Panglima TNI yang digelar di Medan. Prestasi membanggakan tersebut, tentunya tak mudah diraih dengan sebatas angan-angan saja. Dibutuhkan latihan serius dan secara berkala. Konon, Bella terbiasa latihan sebanyak sembilan kali dalam sepekan.  

Karate, salah satu olahraga fisik yang cukup banyak memakan tenaga. Diperlukan menjaga keseimbangan dan stabilitas tubuh agar tetap menjadi proporsional. Hal itu jelas berdampak pada kelincahan seorang atlet saat bertanding.

Beladiri bukan satu-satunya aktifitas Bella. Ia masih tercatat sebagai siswa disalah satu SMA Negeri di Sidoarjo. Sepulang sekolah, Bella biasanya membantu sang ibu untuk berjualan. Kebetulan, selain sebagai penjual sayur, ibu Bella juga membuka toko kelontong dirumahnya.

Sore hari, setelah adzan Maghrib Bella pergi mengaji, kemudian dilanjutkan dengan latihan karate disalah satu tempat milik Sinpe Lukman yang berada tak jauh dari rumahnya. Sesekali, Bella juga menyempatkan belajar agar tak ketinggalan matapelajarannya di sekolah. Kegiatan seperti itu terus dilakoninya sampai saat ini.

"Sebenarnya saya kasihan juga dengan dia (Bella). Sudah merampas hak waktu  bermainnya. Seharusnya seusia dia, lebih banyak bermain sama teman-temannya. Tapi dia malah disibukkan dengan rutinitas yang ada," ungkap Nardi.

Meski begitu, rutinitas itu dilakukan Bella tanpa ada paksaan. Bella yang sempat bercita-cita masuk akademi polisi (Akpol) harus mengurungkan niatnya lantaran keterbatasan ekonomi.

Sehari-hari, Nardi bekerja sebagai buruh bangunan. Ia baru bisa bekerja setelah mendapat panggilan untuk menggarap sebuah bangunan. Jika tidak, ia lebih banyak dirumah dan membantu berjualan.

Nardi tak menyangka, dengan keterbatasan ekonomi keluarga, tak menyurutkan langkah putrinya untuk terus berprestasi. Dia masih ingat betul, disaat awal-awal Bella mulai aktif di perguruan Karate. Untuk membeli baju seragam saja, ia harus memutar otak dan pinjam sana-sini agar bisa memacu semangat putrinya.

Belum lagi, saat putrinya mulai mengikuti turnamen dibeberapa kota. Ia bersama istri nya harus mendampingi anaknya. Sedangkan biaya untuk transportasi pun tak punya. "Kadang pinjam tetangga, pinjam ke sekolah, kadang ke Ibu-ibu PKK. Ya bagaimana lagi sebagai orang tua harus mengusahakan itu," katanya.

Pernah sesekali, ia tak mendapat pinjaman apapun, mungkin karena sama-sama kosong. Akhirnya ia terpaksa menjual barang-barang berharga agar bisa menyaksikan putrinya bertanding.

Meski demikian, ia mengaku sangat bersyukur. Berkat keseriusan putrinya akhirnya mampu menorehkan berbagai prestasi dan membawa nama harum daerah. Berbagai macam medali emas, perak, dan perunggu terpampang indah didinding rumahnya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun