Mungkin ada benarnya ungkapan Rheinald Kasali yang menyebut era ini sebagai disrupsi dimana hampir seluruh kenyataan sosial "tercerabut dari akarnya". Ciri yang paling nampak dari masyarakat kita sebelum era ini adalah tertatanya ikatan-ikatan sosial secara baik yang ditopang oleh suasana saling percaya dan gotong royong. Namun, era disrupsi yang ditandai dengan penguatan aspek digitalisasi dan diperketat oleh kenyataan ikatan-ikatan 'fiktif' dalam ranah media sosial, ternyata telah membuat suatu struktur baru dalam masyarakat. Banyak yang ternyata hilang dalam diri kita, dari mulai entitas tradisi, nilai-nilai budaya, moralitas, bahkan nilai-nilai moralitas keagamaan yang rasa-rasanya entah menguap kemana.
KEMBALI KE ARTIKEL