Pendidikan tinggi di Indonesia memikul tanggung jawab besar: bukan hanya mencetak lulusan yang terampil secara teknis, tetapi juga membentuk warga negara yang kritis, beretika, dan demokratis.
Universitas Gadjah Mada (
UGM) sebagai salah satu perguruan tinggi tertua dan paling berpengaruh di Indonesia, sering dijadikan barometer dalam persoalan ini. Namun, akhir-akhir ini sejumlah dosen UGM menyampaikan kesulitan dalam mengajarkan demokrasi dan etika. Mereka menghadapi kenyataan bahwa kondisi Indonesia kontemporer semakin tidak selaras dengan teori yang diajarkan di kelas. Ketegangan antara norma ideal dan praktik aktual ini menimbulkan dilema pedagogis yang menarik untuk dikaji.
Demokrasi dalam Buku vs Demokrasi dalam Realitas
KEMBALI KE ARTIKEL