Arsitektur tradisional Bali memiliki kekhasan yang tidak hanya terletak pada bentuk fisiknya, melainkan juga pada nilai filosofis, kosmologis, dan religius yang mendasarinya. Bangunan Bali bukan sekadar konstruksi material, tetapi representasi dari hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan sesama, serta manusia dengan alam. Salah satu sumber utama yang menjadi pedoman arsitektur tradisional Bali adalah Lontar
Asta Kosala-Kosali. Lontar ini bukan hanya naskah kuno, melainkan manifestasi kearifan lokal yang menuntun masyarakat Bali dalam menata ruang, membangun rumah, maupun menyusun tata lingkungan yang selaras dengan nilai budaya Hindu Bali.
KEMBALI KE ARTIKEL