Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Rumah Tempat Persinggahan

29 April 2024   22:03 Diperbarui: 1 Mei 2024   23:09 141 3
Deruh angin seakan membangunkan lamunanku. Bergemuruh menandai bahwa sebentar lagi akan hujan dan datangnya badai petir. Aku beranjak dari tempat dudukku yang telah ku duduki hampir 3 jam lamanya. Entahlah, saat ini pikiranku sangat kacau dan banyaknya sayat-sayat kalimat pahit yang kutelan pelan-pelan. Mencoba menerima kenyataan buruk yang telah kudengar dari pertengkaran ayah dan ibu. 

Dua hari yang lalu, aku mengetahui segala rahasia pahit yang selama ini keluarga besarku simpan dariku. Kenyataan yang tak kubayangkan sebelumnya dan harus kuterima dengan ikhlas yang kupaksa. Seakan-akan membuat hatiku sesak, ingin berteriak, dan meninggalkan dunia yang penuh dengan drama ini.

Kenyataannya aku adalah anak hasil perselingkuhan ayahku dengan seorang pelacur. Pantas selama ini yang sering kupanggil ibu sangat membenciku. Jangankan untuk memeluk dan mencium, menyentuhku saja ibu tidak mau. Setelah 17 tahun lamanya yang kutau ibuku, ternyata hanyalah orang lain yang membenci dan menganggap bahwa aku hanyalah bencana dalam hidupnya.

Hati siapa yang tidak hancur setelah mengetahui hal ini. Karena mendengar pertengkaran antara ayah dan ibu pada tempo dua hari yang lalu. Aku hanya bisa terdiam dan menangis. Membayangkan bahwa ini hanyalah mimpi burukku. Namun seketika jariku mencubit pipi kiriku dan membuatku meringkih kesakitan. Ternyata ini bukan mimpi. Ini adalah kenyataan. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun