Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Hari Valentine: Coblos di TPS Lebih Baik, Ketimbang Nyoblos di Hotel

12 Februari 2024   19:28 Diperbarui: 12 Februari 2024   19:29 220 0
Hari Valentine: Coblos di TPS Lebih Baik, Ketimbang Nyoblos di Hotel

OLEH: SURYADI Mas, M.Si. (Wartawan)

MAKASSAR - Valentine day diperingati setiap tanggal 14 Februari dimana pada hari tersebut banyak orang mengindentikkan rasa sayang pada orang-orang terkasih melalui cara-cara romantis dan manis.

Hari Valentine adalah salah satu hari yang istimewa dan dinantikan oleh banya orang, karena hari ini disebut dengan hari kasih sayang. Tanggal 14 Februari akan menjadi hari yang dihiasi dengan nuansa serba pink.

Selain hari kasih sayang. Berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 25 Tahun 2023 tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara dalam Pemilihan Umum, terdapat sejumlah tahapan dalam pelaksanaan penghitungan suara dan pencoblosan pada 14 Februari 2024.

Saat ini juga rumor berkembang di jagad maya. Kaitan ajakan ke TPS di hari valentine day atau identik hari kasih sayang 14 Februari. "Ayo ke TPS, ayo mencoblos! Tanggung jawabkan hak suaramu,".

"Valentine Day 14 Februari 2024: Malam Kasih Sayang Nyoblos di rumah, Siang Kasih Suara Coblos di TPS," kutiapan narasi berseliweran.

"Hari Valentine 14: Coblos di TPS
Masa Depan Negara, Nyoblos di Kamar Untuk Keluarga," demikian.

Selain istilah humor bikin ngakak di medaos. Tentu saja, dalam suasana pemilu 2024, penting bagi kita untuk menjaga kedamaian dan mengutamakan persatuan. Ajakan menjaga kesatuan dan persatuan NKRI menggaung di jagad raya.

"Mari kita sambut Pemilu dengan hati yang damai, demi masa depan yang lebih baik," seriuan netizen.

Kesatuan adalah kunci dalam Pemilu ini, mari jaga persatuan dengan damai. Karena pemilu adalah ajang yang mendorong kita untuk saling menghormati dan damai dalam perbedaan pendapat.

"Pemilu bukanlah ajang untuk saling memecah belah, mari jaga persatuan dengan damai. Mari sukseskan Pemilu dengan cara yang damai dan penuh toleransi," ciut warga medsos.

Secara umum tanggal 14 Februari menjadi tanggal yang tidak asing bagi generasi muda. Bahkan masyarakat umum merayakan hari valentine atau hari kasih sayang pada tanggal tersebut. Dan, tahun ini ada momen penting pagelaran demokrasi pada 14 Februari di Indonesia.

Tahapan penghitungan suara pun menjadi hal penting yang mesti diperhatikan. Oleh sebab itu, jangan terbuai rayuan manis caleg dan capres. Pemilu 2024 sudah didepan mata, berbagai cara dilakukan para calon legislatif (caleg) dan tim capres dalam meraih simpati masyarakat.

Masing-masing tim capres dan caleg sibuk menyampaikan sosialisasi yang isinya berbagai janji dan harapan baru sebagai modal menarik minat dan simpati masyarakat supaya memilihnya pada Pemilu 14 Februari mendatang.

Banyak caleg cabe-cabean mencuat pada Pileg 2024. Julukan ini disematkan kepada calon wakil rakyat yang menjadi pemanis di setiap parpol.

Caleg cabe-cabean hanya mengandalkan kecantikan, ketampanan, atau berkantong tebal tapi tak tahu apa yang dilakukan jika terpilih di DPRD.

Hampir disemua parpol menyelipkan caleg cabe-cabean di Daftar Calon Tetap (DCT). Tujuannya cuma mendongkrak suara partai tapi tak mumpuni di parlemen 2024 nanti.

Ragam cara dimanfaatkan kesempatan dalam kesempitan. Berbagai cara dilakukan partai politik (parpol) dan calon legislatif (caleg) guna meraih simpati rakyat.

Namun, adagium tidak ada yang sempurna memang masih melekat dalam penyelenggaraan kontestasi dan kompetisi demokrasi kali ini.

Laporan berbagai saksi dan pemberitaan media massa juga menunjukkan aksi politik uang masih terjadi, dengan beragam modus. Bahkan, tak sedikit laporan yang menyebutkan ada upaya 'main mata'.

Terlepas dari itu. Beragam cara dilakukan  Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar mengajak seluruh pemilih pemula, khususnya generasi Z, untuk menjadikan tanggal 14 Februari, yang biasanya dirayakan sebagai hari kasih sayang atau Valentine Day, sebagai hari kasih suara.

Macam-macam istilah dikemas dalam bentuk konten selegram agar menggoda pemilih. Tentu saja, kreatif seperti ini adalah kesempatan bersejarah untuk menentukan pemimpin negeri Indonesia tercinta.

Berikut narasi yang dikedepankan oleh penyelenggara pemilu. Brand konten  menginisiasi kampanye untuk masyarakat dalam menentukan pilihan dengan hati di Pemilu tanggal 14 Februari 2024 mendatang.

Pertama, kaitan tanggal 14 Februari menjadi tanggal yang tidak asing bagi generasi muda. Dahulukan kasih suara mencoblos di TPS, ketimbang hari valentine atau hari kasih sayang pada tanggal tersebut.

"Tanggal 14 Februari, daripada valentine days. Lebih baik ke TPS. #Chuakss," demikian,  kutipan video ajakan yang dipromosikan KPU Makassar, di medsos.

Konten narasi berikutnya tentang cegah golput. Atau golongan putih selalu diidentikkan dengan sikap cuek, apatis, atau tidak mau cawe-cawe dengan kondisi politik, tidak memilih ke TPS untuk mencoblos.

"Katanya warga Negara Indonesia, kok golput. #Chuakss," seruan konten dipablis IG KPU itu.

Selanjutnya, konten berikutnya bikin ngakak. Gaya pacaran setiap pasangan, ada yang pacaran hanya untuk jangka pendek, tapi ada juga yang ketergantungan sama elit.

"Pacaran elit, memilih sulit. #Chuakss," kutipan dalam konten tersebut.

Selain itu, ajakan berikutnya. "Katanya punya KTP, kok tidak memilih. #Chuakss," sambung penyampaian petugas ad hoc dalam tayangan video itu.

Terakhir, menyindir kebablasan dan kebebasan gemerasi milenial untuk masuk nyoblos di TPS. Daripada menjalani asmara dan cek-cok karena bunyi notifikasi handphone.

"Dapida cek notif doi, lebih baik cek DPT online. #Chuakss," demikian beberapa narasi kampanye di Platform Digital dari tim KPU Makassar.

Muh. Abdi Goncing, Komisioner KPU Kota Makassar Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan Sumber Daya Manusia. Ia mengatakan ajakan KPU untuk ke TPS lantaran pada momen hari Valentine 14 Februari nanti bertepatan dengan Pemilu pesta demokrasi.

"Untuk itu, kami menghimbau kepada seluruh warga Makassar, terkhusus kepada seluruh anak muda untuk berperan aktif pada proses demokrasi  dalam Pemilu di 14 Februari 2024 ini," ajakan, Goncing, saat dimintai tanggapan, Senin (12/2/2024).

Pihaknya ingin menginspirasi para generasi muda untuk memulai pilih dengan hati. Memilih dengan hati bukan hanya cara terbaik untuk mengekspresikan cinta kepada diri sendiri dan orang lain, tetapi juga menjadi kunci untuk mencapai hasil terbaik dan memberikan manfaat bagi sekitar masa depan bangsa dan negara.

"Jangan ki tidak ke TPS semua untuk salurkan suara ta mulai pukul 07.00 sampai pukul 13.00 WITA pada 14 Februari 2024," tuturnya.

Ia menilai, generasi millenial ini adalah cerminan generasi kita di masa depan. Oleh karena itu, perannya dalam proses demokrasi sangatlah penting. Khusus dalam pemilu sangat tersisa 2 hari lagi.

Maka peran aktif dari generasi millenial ini sangat sangat dibutuhkan. Apalagi untuk kota makassar, lebih dari 50 persen pemilihnya adalah pemilih muda, di mana di dalamnya juga termasuk generasi millenial.

"Untuk para anak muda Makassar, anak muda yang memilih itu adalah anak muda yang keren," jelasnya.

Ia meyakini gerakan mengajak memilih itu dapat menjadi langkah yang membawa dampak positif bagi masa depan bangsa dan generasi mendatang.

"Pemilu tanggal 14 Februari menjadi momentum bagi kami untuk mengingatkan generasi muda bahwa pilihan hati mereka penting. Kami ingin kampanye ini lebih modern dan relevan, memotivasi Generasi-Z dan milenial untuk aktif berpartisipasi," tukasnya.

Diketahui, Daftar Pemilih Tetap (DPT) Kota Makassar, pada pemilu 2024 dari 15 Kecamatan dan 153 Kelurahan sebanyak 1.036.965 pemilih.

Jumlah pemilih mengalami peningkatan 135.878 dibanding Pilkada 2020 lalu yakni 901.087 pemilih.

Adapun estimasi pemilih usia diatas 78 tahun 18.949, pemilih usia 59-77 tahun 167.471, pemilih usia 43-58 tahun 293.087, pemikih usia  27-42 (Gen milenial) 341.971, pemilih usia 17-26 tahun (GenZ) 215.463.

Dengan jumlah GenZ atau milenial yang dominasi. Sebagai KPU, Goncing mengingatkan bahwa semua yang memenuhi syarat dan masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) harus hadir pada 14 Februari 2024.

Dalam konteks demokrasi, kehadiran setiap pemilih pemula sangat berarti dalam menentukan arah negara dan masa depan yang lebih baik.

"Dengan ajakan ini, kami KPU Kota Makassar berharap bahwa pemilih pemula, terutama generasi Z, akan mengubah Valentine Day menjadi hari kasih suara yang bermakna dan berarti bagi bangsa Indonesia. Karena kesempatan untuk memilih hanya sekali dalam lima tahun," harapnya.Ketgam: Foto Penulis

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun