Mohon tunggu...
KOMENTAR
Nature Pilihan

Seni dan Ilmu Antisipasi Banjir

21 November 2019   05:13 Diperbarui: 21 November 2019   05:30 68 4
Harian Sriwijaya Post (20.11.2019) memuat tajuk Salam Sriwijaya yang berjudul "Belum Siap Tampung Hujan" pada halaman opini. Tidak mengagetkan karena para jurnalis dan editor memperoleh rilis yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) SMB II Palembang. Sebelumnya berita Headline di halaman satu harian ini yang menyatakan bahwa "Tujuh Hari Hujan Ekstrim" sempat membuat pikiran warga menjadi galau dan cemas. Diberitakan oleh BKMG bahwa antara 18 sampai 24 November 2019 akan terjadi hujan lebat di wilayah Sumatera Selatan. Tulisan ini mencoba mengupas seni dan ilmu dalam mengantisipasi banjir.

Sebetulnya peringatan dini seperti ini baik untuk semua bukan untuk menakut-nakuti.   Ada sejumlah fenomena alam yang terlupakan. Pertama, setiap terjadi musim kemarau panjang maka pencipta alam ini selalu bijak antara lain hujan tidak dikirim secara besar-besaran dalam waktu yang lama. Menagapa? Karena bumi belum siap untuk menampung dan mengalirkan air dalam waktu yang lama. Jika itu terjadi maka akan terjadi malapetaka yang katastrofik. Itu pernah terjadi ketika hujan lebat dan lama yang dikirim Allah di Jeddah pada tahun 2007. Pada saat itu Arab Saudi tidak siap menghadapi banjir yang katastrofik karena tidak pernah terjadi di benua gurun itu.

Kedua, setiap terjadi hujan umat islam di manapun mereka berada sudah terbiasa dengan berdoa "Allahumma nasaluka soyban nafian" (ya Allah anugerahkanlah kepada kami hujan yang bermanfaat). Maka dengan kasih sayangnya Allah hujan yang dikirim akan selalu tepat dalam ukuran -- di mana diperlukan berapa dan untuk apa. Kevuali jika Allah menghendaki terjadinya banjir bandang di suatu daerah maka dikirimkannya hujan dalam waktu yang lama dan lebat.

Ketiga, semua wilayah di permukaan bumi mempunyai kearifan lokal dalam menghadapi kejadian banjir bandang, tanah longsor, banjir genangan dan sebagainya. Ada daerah yang banjir air deras, ada daerah dengan air tenang dan ada juga daerah yang terjadi tanah longsor dan sebagainya. Pemerintah setempat dan masyarakat biasanya sudah siap dengan kejadian apapun. Hanya saja pemerintah pada level yang lebih tinggi mesti mempunyai visi, misi, goal dan objektif serta metodologi untuk mengantisipasi bencana alam yang bersifat musiman dan jangka panjang tersebut.

Sehubungan dengan ramalan BMKG itu maka semua kita tidak perlu galau dan cemas. Hanya saja dalam jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang maka semua pihak mulai dari anggota masyarakat, masyarakat RT, kelurahan, desa, kecamatan dan kabupaten/kota mestinya perlu ada pemahaman yang komprehensif tentang ancaman banjir, genangan, longsor dan banjir bandang di wilayah masing-masing. Semua pihak apakah penduduk, pengusaha dan pemerintah mesti mengambil peran dalam upaya melakukan antisipasi pada semua level antisipasi.

PREDIKSI BANJIR
Jika anda ingin memprediksi berapa besaran air limpasan dari luasan lahan di sekitar anda maka anda bisa mengetik di google.com pada HP anda: "Ahnursupli", maka akan keluar pilihan Runoff prediction. Usahakan anda pasang dulu aplikasi tersebut dengan membeli sejumlah rupiah. Pastikan jumlah pulsa yang mencukupi. Aplikasi tersebut dilengkapi denganAPK downloader (Region free). Jika sudah terpasang aplikasi runoff prediction-nya, maka dia bertanya apakah hujannya sama. Jika dijawab sama maka program akan lanjut, jika tidak program akan stop. Program menanyakan berapa tangkapan airnya dari 1 hingga 7. Setiiap tangkapan air yang siap dihitung mesti kurang dari 300 ha. Berikutnya ditanya intensitas curah hujan maksimum (mm/jam), selanjutnya diminta untuk mengisi nilai koefisien runoff (0.6), luas areal tangkapan 122 ha, maka hasil perhitungan runoff  yakni 12,2 m3/dt. Prediksi runoff ini akan menolong kita untuk memprediksi berapa besar potensi banjir yang dapat terjadi di wilayah kita masing-masing. Penghitungan dengan menggunakan aplikasi ini sesungguhnya bisa juga membantu kita untuk secara cepat menghitung berapa air yang dapat ditampung pada tatanan mikro (rumah tangga), meso (desa) dan makro (wilayah kecamatan hingga wilayah kabupaten/kota.
 
SENI DAN ILMU ANTISIPASI BANJIR

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun