Lama dipakai, ibarat tubuh yang bisa sakit, motor bisa juga rewel. Kalau sudah rewel,perlu di bawa ke bengkel.
Saya punya pengalaman nggak enak dengan bengkel resmi. Yang harusnya jadi enak dipakai sesudah servis tapi ini malah nggak keruan.
Misalnya rantai yang kekencangan, jadi kalo jalan terdengar bunyi. Atau gas yang makin berat tarikannya.
Awalnya saya ke bengkel resmi cuma buat ganti oli mesin. Seperti sales atau penjual, petugas menawarkan berbagai servis. Inilah dan itulah. Saya yang rapuh akhirnya gampang terpengaruh. Layanan servis pun saya iyakan. Dan terjadilah apa yang saya ceritakan tadi.
Jadi selama 10 tahun ini saya hanya sekali itu ke bengkel resmi. Karena kecewa itu tadi. Nggak lagi-lagi lah.
Padahal pas dipikir-pikir sekali dikecewakan nggak lantas kapok. Toh, pas servis di bengkel pinggir jalan juga pernah dibuat kecewa.
Tapi entah kenapa saya sudah kapok ke bengkel resmi.
Saya lebih dekat ke montir kampung. Seenak saya ngobrol, ngeliat proses servis, bahkan ngambil kunci atau barang-barang di bengkel. Hal yang mungkin tak akan bisa saya lakukan di bengkel resmi.