Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

Beriman di Tengah Pencobaan

25 November 2018   00:45 Diperbarui: 25 November 2018   01:09 734 0
Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus,
Hari-hari ini kita menyaksikan bagaimana manusia melakukan kejahatan yang mengerikan. Manusia membunuh sesamanya sebab alasan ekonomi atau ketersinggungan atas ucapan yang tidak dapat diterima. Manusia nyatanya bisa kalah menghadapi pencobaan yang datang. Manusia tidak lagi peka terhadap suara Tuhan. Manusia membiarkan dirinya jatuh dalam pencobaan yang menyeretnya menjadi pelaku dosa yang aktif.
***
Dalam hidup kekristenan, soal cobaan sering datang menggoda anak-anak Tuhan. Pencobaan yang dapat berupa keinginan untuk hidup lebih kaya dan menyangkal Tuhan Yesus; atau kecenderungan untuk tetap hidup dalam hawa nafsu kedagingan; atau tetap membalas kejahatan dengan kejahatan dan sama sekali tidak mau mengampuni apalagi berdamai. Pencobaan-pencobaan yang diperhadapkan kepada orang Kristen merupakan pencobaan yang harus dihadapi dan bukannya menjadi tanggungjawab Tuhan. Seringkali muncul pembenaran diri seolah Tuhan yang berada di balik semua pencobaan itu. Sikap yang jelas tidak sesuai dengan kebenaran firman sebab Tuhan tidak mencobai siapapun (1:13).
***
Rasul Yakobus meyakini bahwa kehidupan beriman tidak menjadikan seseorang bebas dari pencobaan dalam hidupnya. Reaksi terhadap pencobaan yang datang dari luar membutuhkan respon yang benar: apakah kita marah, berkata kotor dan berbuat jahat? Atau sebaliknya, kita lambat marah, tidak berkata kotor dan menolak berbuat jahat. Untuk bisa bersikap sebagaimana yang dikehendaki Tuhan maka penting setiap orang percaya menerima kebenaran firman Tuhan dan mengaplikasikan firman Tuhan itu dengan penuh sukacita dan rasa syukur.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun