Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Mendung

14 Juni 2022   21:52 Diperbarui: 14 Juni 2022   22:01 226 3
Aku menatap ke arah cakrawala
Di depanku adalah mendung
Sedu sedan tak bertepi
Air mata tebarkan jala

Aku ingin bekerja sama
Dengan hati yang muram
'Tuk lepaskan hitam yang telah karam
Pada kemarin sore di akar jiwa

Lautan pilu menyeretku
Hingga aku terbenam pada ombak
Lalu dicabiknyalah aku hingga sakit
Enyah sudah rasa bahagia

Pertahananku runtuh
Bersama dengan raga yang koyak
Seolah enggan kembali utuh
Menuntut semua peluh

Pada lautan bengis yang memakanku
Tanganku berusaha 'tuk menggapai teluk
Aku ingin bermuara pada suatu tempat
Ketika aku pandai menggunakan akal sehat

Lautan bengis adalah pikiran yang menenggelamkanku
Ingin menyeretku pada hilir
Berakhir pada samudera durjana
Tangannya menyeretku ke palung agar jumpalah binasa

Mendung adalah fana
Sebentar ia datang, sebentar ia pulang
Aku harus keluar dari samudera pikiran yang membelenggu
Menerimanya sebentar lalu singkirkan mendung

Suatu saat mungkin ku jumpa mendung yang akan jadi hujan
Atau mendung berakhir gerimis
Apapun bentuknya ia memang tragis
Nanti hidup 'kan ubah jadi harapan

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun