Arifin tak pernah menyadari keberadaan bayang yang selalu mengikutinya. Berjalan, berlari, terhentak, tertidur bahkan diwaktu gelap datang bayang dirinya selalu menyelimuti. Sedari kehadiran bayang dibawah sorot mentari pagi ini, ia mulai merasakan ada yang membuntuti. Bulu kuduknya merinding.
KEMBALI KE ARTIKEL