Mohon tunggu...
KOMENTAR
Bola

Keluar AFF Masuk EAAF atau Keduanya..

24 Juli 2022   19:07 Diperbarui: 24 Juli 2022   19:16 315 8

Suporter atau penggemar wanita mungkin tidak banyak  di olah raga sepak bola. Tapi bukan tidak ada .
Meski jarang atau sedikit menonton langsung, tapi dari layar kaca bisa menontonnya kalau ada Tim pavorit  yang diunggulkan.

Tim Garuda di AFF , para penggemar wanita menontonnya dilayar kaca. Di lapangan terlalu riuh, apalagi kalau ada keributan dari suporter yang fanatik.

PSSI ingin keluar dari AFF dan bergabung dengan EAFF. sekilas lalu bisa jadi pilihan tepat.

Berlaga dengan tim yang lebih kuat karena timnas Garuda sudah banyak kemajuan sejak dilatih Shin Tae-yong. Kekurangan Indonesia saat ini adalah ketahanan dan Shin Tae-yong terus melatih ketahanan dan mental.

Agar bermain bagus perlu contoh dari pemain yang baik.  Naturalisasi adalah jawabannya   agar tim lebih berkembang.

Indonesia merekrut Elkan Baggott, pemain naturalisasi yang ebelumnya bermain untuk Ipswich Town di divisi tiga.

Setelah itu pemain Spanyol Jordi Amat yang belakangan lari ke Johor (gagal?) Lalu pemain muda Belanda, Sandy Walsh jadi harapan Tim Garuda.

Tentang kepindahan konfederasi di sepak bola sebenarnya bukan hal aneh. Kazakhztan pernah  pindah dari AFC ke UEFA. Australia  pindah dari AFC ke Oceania (OFC)

Indonesia ingin keluar dari AFF pindah ke EAAF tentunya harus memikirkan matang matang dan butuh pertimbangan. Jangan cuma karena kecewa dengan AFF lalu pindah atau boikot AFF.

Di EAFF   agenda turnamen hanya sedikit, ada kabar sekali 2 tahun dan saat ini kejuaraan sudah mulai tanggal 19 Juli lalu.

Organisasi EAFF yang baru berdiri pada 28 Mei 2002 hanya menyelenggarakan satu turnamen saja ( EAFF E-1 Football Championship ) bagi  level timnas senior.

Belum ada untuk kelompok usia, seperti U-22, U-19, dan U-16 seperti AFF.

Kalau di AFF sangat banyak, yaitu dimulai dari Piala AFF, Piala AFF U-23, Piala AFF U-19, Piala AFF U-16, Piala AFF Futsal, Piala AFF putra dan Putri.

Di  EAFF E-1   kemungkinan besar Indonesia tidak Langsung bertemu tim-tim kuat  karena tim yang lemah harus bersaing satu sama lain. Setelah itu baru bertemu tim kuat.

Indonesia akan menghadapi tim lemah Mongolia, Makau, Guam dan Hong Kong misalnya.

Kita yakin Indonesia dengan pelatih Shin Tae-yong dapat mengatasinya.
Tapi perlu juga diperhatikan Tim Putri, apakah tidak perlu dimunculkan juga dan dilatih seperti Tim putra paling tidak di AFF.

Jadi menurut saya masuk kedua duanya adalah bagus.  Australia tampaknya masuk keduanya yaitu AFF dan OCE.

Jadi pertandingan ada banyak kompetisi. Perlu juga dipikirkan Tim putri PSSI atau Indonesia. Tim Garuda Srikandi. Jangan dianak tirikan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun