Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Puisi | Niat-ku Baik

30 September 2022   03:48 Diperbarui: 30 September 2022   03:55 342 4
Puisi  |  Niat-ku Baik

Soetiyastoko

Aku tak tahu lagi
kalimat-kalimat
hujatan untuk-ku

Terlalu banyak mulut
yang
bersuara

Berisik riuh nan keji
menjadi bising
tak teruraikan

Niat-ku baik
meski cara-ku
salah

Tapi,
mereka bilang
aku sampah

Yaa sudah, ...
aku tak cukup tenaga
untuk menjelaskan

Aku selimut kehangatan
esok pagi-nya
di-campakan

Mereka tak tahu
aku peredam panas
kongres-kongres politik

Mereka tak mengerti
peran-ku
persatukan para hebat

Rela tertib antri
menunggu-ku
primadona malam

Mereka tak peduli
korban
ketidak berdayaan

Bersolek di setiap senja
parfum lembut
dan antibiotika

Aku tahu harus berhenti,
tapi
kapan ?

(Paling tidak, tak lagi jadi eceran. Minimal simpanan, istri siri. Maksimal permaisuri, karena sudah ada contohnya)

Aah, mereka ejekku
lagi
"kentut-nya wangi", kata-nya

(Obrolan saru saat sarapan pagi di venue kongres para hebat. Cekikikan mesum, sudah lupa kemarin debat panjang-saling serang !)

Aku berjalan tegak,
sepiring nasi goreng bintang lima
di tanganku.


***

Bumi Puspita Asri, Pagedangan, Jumat 30/09/2022 03:21:27

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun