Mohon tunggu...
KOMENTAR
Diary

Diary | JNE Pesona, Selamatkan Pertemuan Keluarga

24 Januari 2022   13:06 Diperbarui: 24 Januari 2022   13:08 177 1
Diary | JNE Pesona, Selamatkan Pertemuan Keluarga

Soetiyastoko

Sungguh aku tak sadar, tiba-tiba aku diingatkan pesan yang kuprogramkan di kalender kegiatan, aplikasi di gawai-ku.

Pertemuan keluarga besar, tinggal seminggu lagi. Aku kebagian tugas menyediakan lauk, berupa ayam. Kata saudara-saudaraku, terserah mau dimasak apa. Tapi, tapi ada catatannya, jangan sekedar digoreng dikasih tepung. Mereka bosan yang seperti itu.

Kulihat lagi, kalender kegiatan-ku. Hari jumat menguji mahasiswa, 6 orang yang harus kuuji dalam sidang sarjana.

Ada lagi catatan, hubungi @aytif.wo dan @segestaproduction , untuk rencana pernikahan adik iparku.

Waah ! Hari sabtunya, harus bicara di sebuah seminar. Sampai jam 15.00. Artinya aku tidak punya waktu untuk memasak sendiri.

Rencanaku, pulang seminar aku akan jemput 3 orang anak-ku dan si Bibi, pengasuh anakku. Lalu jooss berangkat ke rumah mertuaku. Aku masih kuat nyetir jarak segitu. Paling berhenti sebentar di Rest Area, sekalian beli tape ketan hitam 5 ember.

Disana, minggu pagi, di rumah besar keluarga suamiku, pertemuan keluarga besar itu akan dilakukan.

Lalu, aku harus bagaimana, padahal sejak awal aku sudah diwanti-wanti oleh ibu mertuaku,

"Usahakan hari jumat dan sabtu sebelum acara, tidak ada agenda kegiatan, .... Supaya kamu tidak kecapekan, saat acara berlangsung, ..." , kalimat itu diucapkan ibu mertua 6 bulan yang lalu. Di pertemuan keluarga di rumah adiknya.

Hari minggu depan, giliran keluarga mertua-ku yang mendapat giliran jadi tuan rumah.  

Suamiku masih di luar kota, tak ada yang bisa kuajak diskusi. Mau minta pendapat teman dosen, rasanya tak pantas membicarakan hal-hal di luar pekerjaan.

Mau kontak teman-teman sekolah atau kuliah, ini'kan jam kerja. Tak pantas.
Menunggu nanti malam, terlalu lama, aku tak sabar.

Tiba-tiba aku ingat pembicaraan kami dengan kurir JNE, saat mengantar paket kerumahku. Sepintas kulihat di tumpukan barang di mobil van blind itu. Tulisannya "Bika Ambon Medan, ...." , yaa, aku bertanya tentang itu.

"Sekarang ibu bisa pesan makanan khas daerah. Apapun makanannya, tim JNE sudah memverifikasi suplier makanan di daerah. Hanya yang memenuhi kriteria ketat, jadi rekanan kami, ..."

Alhamdulillah, Allah, mengingatkanku pada percakapan itu. Ini jalan keluar bagi mantu solehah yang sedang terdesak.

Kubuka situs JNE, klik lalu terbaca,

"PESONA (Pesanan Oleh-oleh Nusantara)

Kini ribuan ragam makanan khas Nusantara dapat dipesan secara online dan akan didatangkan langsung dari daerah asalnya, oleh JNE" , ....

Aku pesan ayam betutu khas Bali dan ayam bumbu woku dari Sulawesi Utara, kuberikan alamat ibu mertuaku. Sedangkan nama pemesannya, tentu saja namaku sendiri. Lengkap dengan gelar kesarjanaan-ku. Hi hi hi, aku sombong yaa.

Kulihat angka rupiah yang  harus kutransfer. Lumayan juga yaa ! Tapi aku 'kan tidak perlu memasaknya sendiri, mengemas dan membawanya ke sana.

JNE Pesona, selamatkan pertemuan keluarga besar mertua-ku.


***

JNE31tahun,
JNEMajuIndonesia
#jnecontentcompetition2021

BSD, Tangerang, Senin 24 Januari 2022 , usai sholat Dhuhur.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun