Keluarganya bertumpu pada dirinya sebab kekeringan dan hujan bandang menamatkan sumber penghasilan satu-satunya bagi mereka. Sekarang bukan buku dan pekerjaan rumah lagi yang Ia kemas, melainkan raganya. Bukan sekolah lagi yang Ia kunjungi, melainkan sebuah kamar asing. Rasa asing juga kian menyelimuti tubuhnya yang masih belia. Ia tahu betul resiko dari pekerjaan yang Ia lakukan, sayangnya Ia tidak bisa lagi memilih. "Tak ada ruang untuk keraguan, keluargaku harus bisa bertahan hidup," batinnya berkata.
KEMBALI KE ARTIKEL