Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora Pilihan

Kebingungan Prof I Ketut Riana dalam Menafsir Silsilah Keluarga Raja Hayam Wuruk

19 April 2016   15:24 Diperbarui: 19 April 2016   23:12 1132 3
TIDAK ADA penulis buku sejarah yang sempurna. Semua punya kekurangan dan kelemahan. Ada banyak sebab mengapa penulis buku sejarah melakukan kesalahan tafsir dan penulisan. Dapat karena kurang bahan data, kurang jitu dalam menginterpretasikan sumber data, atau malah ada unsur kesengajaan. Yang perlu kita pahami bersama adalah kita jangan fanatik pada satu tafsir sejarah atau jangan fanatik pada penulis buku sejarah tertentu. Petuah bijak mengatakan, jangan memandang siapa yang menulis, tapi pandanglah apa yang dituliskan. Seorang tingkat profesor sejarah dapat saja dalam menafsir sejarah kalah mantap dan kalah jitu dengan seorang penulis sejarah tingkat biasa biasa saja dari kalangan non akademik. Membaca sejarah jangan fanatik karena sikap fanatik dalam sejarah menutup pintu kemungkinan kemungkinan atau pemikiran pemikiran baru. Hari gini tidak jamannya lagi kita hanya merujuk pada pendapat profesor akademik. Mereka juga punya potensi keliru atau kurang jitu dalam melakukan interpretasi atau penafsiran sejarah.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun