Governance Role of the CIO dan CTO : Antara Strategi dan Operasi
23 Mei 2025 10:00Diperbarui: 23 Mei 2025 09:15280
Di era digital yang terus bergerak cepat, dua peran eksekutif teknologi informasi---Chief Information Officer (CIO) dan Chief Technology Officer (CTO)---kian menjadi sorotan. Meski sama-sama duduk di level manajemen puncak, keduanya memiliki fokus, tanggung jawab, dan peran dalam tata kelola (governance) organisasi yang berbeda namun saling melengkapi.
Perbedaan Mendasar CIO dan CTO
Secara umum, CIO bertanggung jawab terhadap sistem informasi internal perusahaan, termasuk bagaimana teknologi mendukung efisiensi dan produktivitas operasional. Sebaliknya, CTO lebih berfokus pada teknologi yang berhubungan langsung dengan produk atau layanan yang ditawarkan perusahaan kepada pelanggan.
Namun, dalam konteks governance, batas peran ini tidak sekaku itu. Baik CIO maupun CTO memainkan peran kunci dalam menyelaraskan strategi teknologi dengan arah bisnis perusahaan, menjaga keamanan data, memastikan kepatuhan terhadap regulasi, dan mengelola risiko teknologi.
Governance: Antara Strategi dan Eksekusi
Governance IT bukan hanya soal kepatuhan, tetapi juga arah strategis. Di sinilah peran CIO menjadi sentral. CIO berperan dalam menyusun IT Master Plan, kebijakan keamanan informasi, serta inisiatif transformasi digital. CIO juga bertugas menjembatani antara kebutuhan bisnis dan solusi teknologi, memastikan investasi IT memberikan nilai maksimal.
Di sisi lain, CTO memiliki peran strategis-operasional yang lebih teknis. CTO memimpin tim pengembang dan insinyur, mengarahkan pemilihan teknologi, arsitektur sistem, dan inovasi produk. Dalam konteks governance, CTO bertanggung jawab atas standar teknis, quality assurance, dan skalabilitas sistem.
Kolaborasi atau Konflik?
Dalam praktiknya, CIO dan CTO sering kali harus bekerja bahu-membahu. Misalnya, saat perusahaan mengadopsi sistem cloud atau mengimplementasikan DevOps. CIO akan melihat aspek governance, compliance, dan integrasi bisnis; sedangkan CTO fokus pada performa, kestabilan, dan pengembangan berkelanjutan.
Namun, perbedaan sudut pandang juga bisa menimbulkan konflik. CIO bisa dianggap terlalu birokratis oleh CTO, sementara CTO bisa dinilai terlalu agresif oleh CIO. Di sinilah pentingnya struktur tata kelola yang jelas: siapa mengambil keputusan strategis, siapa bertanggung jawab terhadap eksekusi teknis, dan bagaimana keduanya saling memberi umpan balik.
Menghadapi Tantangan Digital
Transformasi digital, serangan siber, dan tekanan untuk terus berinovasi memaksa CIO dan CTO untuk tidak hanya fokus pada domain masing-masing, tetapi juga saling memahami. Governance modern menuntut adanya sinergi lintas fungsi. Perusahaan-perusahaan terdepan menyadari pentingnya alur komunikasi yang efektif, kebijakan bersama yang fleksibel, serta budaya organisasi yang mendukung kolaborasi.
Di sinilah peran Dewan Tata Kelola TI (IT Governance Board) menjadi penting. Dewan ini, yang biasanya terdiri dari CIO, CTO, CFO, hingga CEO, bertugas membuat keputusan strategis mengenai investasi teknologi, manajemen risiko, dan arah inovasi. Dengan adanya forum ini, CIO dan CTO dapat saling melengkapi dalam perencanaan maupun eksekusi.
Kesimpulan: Bukan Siapa yang Lebih Penting, Tapi Siapa Melakukan Apa
Governance dalam organisasi digital bukan soal dominasi satu peran atas yang lain, tetapi tentang harmoni antara visi dan eksekusi. CIO dan CTO, dengan mandat dan kompetensi masing-masing, perlu berjalan seiring, saling mengisi, dan membangun struktur teknologi yang adaptif.
Dengan dinamika yang terus berubah, peran CIO dan CTO bukan lagi hitam-putih. Keduanya adalah dua sisi dari mata uang yang sama: menciptakan nilai dari teknologi. Dan dalam dunia yang makin terdigitalisasi, kolaborasi keduanya bukan sekadar pilihan, tapi keharusan.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.