Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Harta yang Tak Ternilai

8 Januari 2023   16:07 Diperbarui: 8 Januari 2023   16:11 244 12
Suara adzan telah berkumandang
Menghanyutkan energi yang kudapatkan
Kembali ke titik peraduan
Sebagaimana aktivitasku berjalan

Ada secercah harapan
Yang menemani setiap langkah
Dengan mengharap pada Tuhan
Semoga di kabulkan

Mentari yang sinarnya redup
Kini telah berganti dengan terang benderang
Seperti harapan yang akan datang
Bergelora dalam kalbu dengan gemilang

Berakit-rakit ke hulu berenang-renang ketepian
Bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian
Itulah pepatah orang tua kita dulu
Yang kini  sedang berjuang merasakan pedihnya pengharapan
Semoga dibalas dengan kebaikan

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun