Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Imlekmu adalah Imlekku

1 Februari 2011   13:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:59 361 0
Tahun imlek adalah hari besar bagi masyarakat Tionghoa. Sebelumnya dalam era orde baru perayaan imlek dilarang presiden Soeharto. Tradisi imlek dalam sepuluh tahun terakhir ini juga menjadi tradisi yang dinikmati bersama semua masyarakat Indonesia setelah Presiden “Gus” Dur mencabut Inpres pelarangan itu. Imlekmu adalah imlekku, sebaiknya dijadikan tradisi untuk mempersatukan bangsa ini dari kemajemukan suku dan ras dunia. Secara perlahan budaya dan tradisi ini melebur dalam tradisi Indonesia. Meski tidak ikut  langsung merayakan, sebagian besar masyarakat yang bukan keturunan Tionghoa terasa ikut menghormati dan merayakannya saat ikut menikmati sajian perayaan Imlek di berbagai tempat umum. Perayaan Tahun Baru Imlek merupakan sebuah perayaan besar bagi masyarakat Tionghoa. Perayaan Imlek adalah perayaan paling tua yang pernah diciptakan manusia di muka bumi ini yang berlanjut hingga sekarang.  Sama seperti kebudayaan Cina yang juga tidak terputus hingga hari ini, walaupun sempat pernah hendak dimusnakan rezim komunis di Cina semasa Revolusi Kebudayaan yang dijalankan dengan tangan besi Oleh Mao Tje Tung.  Ras Mongoloid adalah ras paling banyak dan paling luas penyebarannya di muka bumi ini.Menggantung lenter merah, membunyikan petasan, pentas barongsai dan menyembunyikan sapu adalah salah satu keunikan dari perayaan ini. Disamping itu, masyarakat Tionghoa juga akan mulai menempel gambar Dewa Penjaga Pintu pada hari-hari perayaan ini.

Tahun Baru Imlek merupakan perayaan terpenting orang Tionghoa. Perayaan tahun baru imlek dimulai di hari pertama bulan pertama di kalender Tionghoa dan berakhir dengan Cap Go Meh di tanggal kelima belas pada saat bulan purnama. Malam tahun baru imlek dikenal sebagai Chúxī yang berarti “malam pergantian tahun”. Di Tiongkok, adat dan tradisi wilayah yang berkaitan dengan perayaan Tahun Baru Cina sangat beragam. Namun, kesemuanya banyak berbagi tema umum seperti perjamuan makan malam pada malam Tahun Baru, serta penyulutan kembang api. Meskipun penanggalan Cina secara tradisional tidak menggunakan nomor tahun malar, penanggalan Tionghoa di luar Tiongkok seringkali dinomori dari pemerintahan Huangdi. Setidaknya sekarang ada tiga tahun berangka 1 yang digunakan oleh berbagai ahli, sehingga pada tahun 2009 masehi “Tahun Tionghoa” dapat jadi tahun 4707, 4706, atau 4646. Tahun Perayaan Imlek sudah ada sejak zaman dinasti Xia (2100-1600 SM). Perayaan Imlek menurut sejarah dimaksudkan sebagai perayaan kaum petani yang menyatakan syukur kepada alam atas datangnya musim semi.  Perayaan ini sendiri erat huungannya dengan penanggalan Cina yan dipakai sampai sekarang.

Ada dua kalender yang dipakai oleh orang orang Cina.  Yang pertama Kalender Yin (berdasarkan Bulan) dan yang kedua Kalender Yang (berdasarkan Matahari).  Pada perkembangan selanjutnya, hitungan yang spesifik antara revolusi bumi terhadap Matahari dan revolusi Bulan terhadap Bumi, menghasilkan suatu hitungan yang sangat selaras pada kalender Imlek yang kita kenal sekarang. Ada selisih antara 12 kali revolusi Bulan terhadap Bumi dibanding dengan 1 kali revolusi bumi terhadap Matahari. Di penanggalan Bulan milik orang orang Cina, selisih ini dikoreksi dalam bentuk Jun Gwee.  Maksudnya, dalam 4 tahun sekali akan ada bulan yang kembar atau double.  Misal Dji Gwee – Jun Gwee, maka bulan dua nya ada 2 kali.  Itu mengapa perayaan Imlek yang jatuh pada tanggal 1 Cia Gwee (bulan satu) selalu antara bulan Januari dan Februari di penanggalan Gregorian. Ini berbeda misalnya, bila kita bandingkan dengan penanggalan bulan yang lain, misalnya penanggalan Arab/Kalender Arab.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun