Senja Ramadan hanya menjadi tempat menunggu
Terdengar azan kau bergegas berlalu
Meninggalkan temaram tanpa ragu
Senja hanyalah tempat sejenak melupakan beban
Setelah itu kau siram dahaga Ramadan
Sesaki kenyangmu dengan dendam
Senja yang sendirian semakin diam
Telah lepas lelahmu setelah senja mengantar ke titik waktu
Yang mempertemukan kepada rasa yang nenyayat pilu
Masih ada yang lapar dalam gemetar
Meneguk air berbau yang terasa hambar
Sungailiat, 17 April 2021