Mungkin tidak pernah terbayangkan ketika seorang diplomat muda pada penempatan pertamanya di Kedutaan Besar Republik Indonesia Canberra langsung dihadapkan pada situasi politik yang sangat sulit.
Bagaimana tidak pada saat itu tahun 1991 diplomat muda yang bernama Retno Marsudi sudah dihadapkan pada suasana politik yang sangat panas.Ketika itu terjadi peristiwa penembakan di Santa Cruz Timor Timur (saat ini Timor Leste).Peristiwa ini berimbas kepada banyaknya simpatisan yang melakukan demonstrasi di depan Kedutaan Besar RI Canberra dalam jangka waktu yang cukup lama.
Pada saat itu Duta Besar RI-nya adalah Bapak Sabam Siagian seorang wartawan senior sekaligus diplomat ulung.Demontrasi ini tentunya mengganggu aktivitas keseharian di KBRI Canberra.
Menurut pemberitaan Kantor Berita Australia ABC, mobil Bu Retno pun mengalami kerusakan akibat aksi demonstrasi ini.Saat itu Bu Retno juga mendapat penjagaan dan perlindungan dari polisi Australia dan putra beliau sempat tidak masuk sekolah.
Peristiwa itu telah berlalu dan tentunya menjadi pengalaman Bu Retno yang tidak terlupakan untuk selanjutnya menapak kariernya sebagai diplomat.Tahapan karier selanjutnya setapak demi setapak dilaluinya, mulai menjadi Sekretaris 1 bidang Ekonomi di KBRI Den Haag, Direktur Eropa dan Amerika, Direktur Eropa Barat, Duta besar RI untuk Islandia dan Norwegia serta terakhir sebagai Duta Besar RI di Den Haag.
Siapa sangka diplomat muda yang dulunya pernah mengalami pengalaman yang luar biasa di Australia pada tahun 1991 tersebut kini menjadi Menteri Luar Negeri perempuan pertama RI.Sejarah mencatat banyak nama-nama besar yang pernah menempati posisi Menteri luar Negeri ini, diantaranya : Achmad Subarjo, Sutan Syahir, Haji Agus Salim, Mohammad Hatta, Hassan Wirajuda dan Marty Natalegawa.
Entah kebetulan atau tidak Australia sebagai negara tempat meniti awal karir Bu Retno pun kinimenteri luar negerinya adalah juga perempuan yaitu Julie Bishop.Selamat berkarya Bu Retno….
