Apa cuma aku yang merasa kalau tulisan kasus perkosaan itu akan lebih nylekit dan kick ass kalau yang nulis perempuan atau feminis (perempuan yang menuntut kesetaraan gender dan persamaan hak). Bahasanya benar-benar greget. Seolah-olah dia adalah korbannya. "Hukum seberat-beratnya dan rendam penisnya di air cabe!"
KEMBALI KE ARTIKEL