Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Kata Islam tentang Radikalisme

17 Juni 2021   05:25 Diperbarui: 17 Juni 2021   10:44 470 1
Gejala radikalisme tidak pernah berhenti, bahkan selama beberapa dekade ini muncul berbagai kejadian-kejadian yang melahirkan gerakan radikal. Lantas, apa itu radikal ? Kata radikalisme berasal dari bahasa Inggris berakar dari kata radix berarti akar atau angka pokok. Menurut Poerwodarminto, radikal artinya hilang sampai ke akar-akarnya. Atau, haluan politik yang amat keras, menurut perubahan Undang-Undang ketatanegaraan dan sebagainya.

Radikalisme yaitu suatu pergerakan mengarah pada perubahan suatu ideologi dan perubahan sosial sampai akar-akarnya. Perubahan ideologi dapat diketahui melalui gejala-gejala perubahan keimanan dengan cara pembenaran terhadap suatu kepercayaan tertentu bergeser menjadi adanya kepercayaan yang lain yang mengakibatkan hilangnya kepercayaan terdahulu.

Radikalisme akan mengakibatkan tindakan kekerasan, seperti pernyataan Muhammad Takdir Ilahi bahwa, suasana yang tertekan dan guncangan batin yang begitu mendalam membuat seseorang yang menganut prinsip radikalisme akan terus kerapnya mencari titik temu sebuah kebenaran yang mereka anut. Atas nama agama, seseorang sering mengabaikan dimensi keluhuran kemanusiaan yang menjadi firnah manusia itu sendiri sehingga tindakan kekerasan menjadi pilihan yang paling ideal untuk memperkuat jaminan kehidupan selanjutnya.

Dalam bahasa Arab, kekerasan dan radikalisme disebut dengan beberapa istilah, antara lain Al-'unf, At-Tatarruf, Al-Guluww, dan Al-Irhab. Al-'unf adalah antonim dari Ar-Rifq yang berarti lemah lembut dan kasih sayang. Abdullah an-Najjar mendefiniskan Al-'unf dengan penggunaan kekuatan secara ilegal (main hakim sendiri) untuk memaksanakan kehendak dan pendapat. Sekalipun kata ini tidak digunakan dalam al-Qur'an, tetapi beberapa hadis Nabi saw. menyebutnya, baik kata al-'unf maupun lawannya (ar-rifq). Dari penggunaan kata tersebut dalam hadis-hadis, tampak jelas bahwa Islam adalah agama yang tidak menyukai kekerasan terhadap siapa pun, termasuk penganut agama yang berbeda. Sebaliknya Islam adalah agama yang penuh dengan kelembutan.

Bahkan syariat melarang sikap ini dalam beberapa ayat al-Qur`n, diantaranya firman Allh Subhanahu wa Ta'ala :
           

Wahai ahli Kitab, janganlah kalian bertindak melewati batas (ghuluw) dalam agama kalian [An-Nis/4: 171]


Raslullh Shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda:
       
Hindarilah oleh kalian tindakan melampaui batas (ghuluw) dalam beragama sebab sungguh ghuluw dalam beragama telah menghancurkan orang sebelum kalian. [HR. An-Nas'i dan Ibnu Mjah].

Dari ayat-ayat diatas, jelas sekali bahwa radikalisme dalam islam sangat ditentang. Segala sesuatu yang berlebih-lebihan pun sangat tidak dianjurkan dalam islam. Hal ini menuntut kita untuk berusaha mencegah dan menghilangkan sikap radikalisme dalam kehidupan umat manusia.

Semoga Allah SWT senantiasa memberi kita petunjuk agar selalu berada di jalan yang benar.



Disusun Oleh : 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun