Pada suatu malam, grup chat
WhasApp kami dikirimi satu halaman yang berasal dari buku Paradoks Indonesia. Seorang kawan menuliskan, jika Prabowo Subianto selaku penulis buku tersebut, mengibaratkan keserakahan yang sedang terjadi dimana-mana dalam sistem ekonomi bangsa, ibarat sifat Kurawa yang serakah. Bahkan pada halaman yang diphoto kawan tersebut, saya membacanya berulang-ulang,
Apakah cita-cita demokrasi ini akan dihijack, akan disandera oleh para Kurawa? Sebuah pertanyaan yang patut ditulis dengan huruf tebal, karena didalamnya ada rasa khawatir yang mendalam tentang nasib cita-cita demokrasi yang banyak diidam-idamkan semua orang, guna menuju masyarakat Indonesia yang adil dan makmur. Perdiskusian itu pun mengalir tentang kontroversi epos Mahabharata tentang bagaimana
dharma dapat mengalahkan
adharma dalam tragedi Kurusetra, diikuti kemudian kedatangan Kaliyuga. Semuanya hampir tahu, bahwa dalam cerita umum yang berkembang,
Dharma diwakili oleh Pandawa dan
Adharma diwakili oleh Kurawa.
KEMBALI KE ARTIKEL