Pertama kenal, sebelum ada wabah Corona, di Malang. Di sebuah restaurant India. Mr.Navid kami memanggilnya. Beliau pemiliknya. Asal dari Islamabad, Ibu kota Pakistan. Sudah setahun ini beliau berada dan tinggal di Malang. Tepatnya di kota kecil kecamatan Tumpang. Daerah sejuk menuju Bromo.
Kami kenal ketika dalam perjalanan ke toko buku beberapa waktu lalu, mampir ingin minum . Di perjalanan tidak jauh dari toko buku tujuan, di sebelah kirim jalan Kawi Atas, tertera nama Taj Mahal Restaurant. Kami mampir ingin tahu apa yang disajikan.
Hanya ada dua orang di dalam rumah makan itu. Beliau dan staff nya. Maklumlah restaurant kecil. Kami order makanan ringan khas India atau Pakistan, Parata, Chapati dan Kheer. Memang tidak senikmat masakan India di  daerah Thamrin-Jakarta sih. Tapi bisa mencicipi masakan India di Malang, itu keren banget.
Kami ngobrol panjang lebar. Navid banyak berkisah tentang perjalanan karirnya di Dubai dan Jerman. Sangat menarik. Sayangya, kami tidak bisa lama-lama. Saya simpan nomer WA nya. Sesudah itu kami tidak pernah jumpa lagi lebih dari 3 bulan lamanya, karea Corona. Pernah dua tiga kali beliau kontak, just to say hello, saat Ramadan dan Idul Fitri tiba.
"I moved here and opened a small shop, because we closed the restaurant at Jalan Kawi." Katanya memulai obrolan kami tadi siang. Beliau membuka sebuah kedai kecil yang menjual berbagai asesoris HP. Terletak di kota kecil, kelas kecamatan bagi seorang foreigner seperti dia, saya sempat mikir,: "Dapat untung seberapa dia?"