Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money

Naik Turunnya Ekonomi karena Utang Luar Negeri?

18 Mei 2020   23:41 Diperbarui: 18 Mei 2020   23:49 225 0
Utang luar negeri atau pinjaman luar negeri adalah sebagian dari total utang suatu negara yang diperoleh dari para kreditor di luar negara tersebut. Penerima utang luar negeri dapat berupa pemerintah, perusahaan ,atau perorangan. Bentuk utang dapat berupa uang yang diperoleh dari bank swasta, pemerintah negara lain, atau lembaga keuangan internasional seperti IMF dan World Bank (bank dunia). Refleksi dari kisas sukses Marshall Plan pada tahun 1940 ,sukses secara empiris itu menjadi dasar bahwa pemindahan sumber daya dapat pula dilakukan dari negara-negara maju ke negara- negara berkembang yang biasanya mengalami kekurangan modal untuk menggerakkan mesin perekonomianmya. Utsng luar negeri (foreign debt) adalah variabel yang bisa saja mendorong perekonomian sekaligus menghambat pertumbuhan perekonomian. Dalam hal mendorong perekonomian maksud nya adalah jika hutang-hutang tersebut digunakan untuk membuka lapangan kerja dan investasi di bidang pembangunan yang pada akhirnya akan dapat mendorong pertumbuhan suatu perekonomian. Sedangkan menghambat pertumbuhan perekonomian jika utang-utang tersebut tidaj digunakan secara maksimal karena masih kurangnya fungsi pengawasan atas tanggung jawab utang-utang itu sendiri. Pada tahun 2007 ULN yaitu 84.067 juta USD dan produk domestik bruto yaitu Rp. 1.964.327,3 miliar.. utang luar negeri dan produk domestik bruto meningkat setiap tahunnya,yaitu pada tahun 2008 utang luar negeri sebesar 88.599 juta USD dan produk domestik bruto mencapai amRo. 2.082.456,1 miliar dan terus meningkat hingga pada tahun 2012 ULN mencapai 252.364 juta USD dan produk domestik bruto mencapai Rp. 2.618.938,4 miliar lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya. ULN terus meningkat karena pemerintah tidak dapat memenuhi kebutuhan perekonomian. Dan PDB yang terus meningkat didukung oleh pertumbuhan konsumsi masyarakat , investasi pemerintah maupun Swasta. Rachmadi (2013:13) mengatakan bahwa ULN di Indonesia makpu mendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia. Sektor-sektor ekonomi yabg menyerap ULN cukup tinggi terbukti menunjukkan pertumbuhan PDB yang terus meningkat. Atmadja (2000) menyatakan dalam jangka pendek, utang luar negeri sangat membantu pembiayaan pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan cukup besar. Tetapi dalam jangka ternyata utang luar negeri tersebut masih dapat memicu permasalahan perekonomian  Indonesia salah satunya adalah dapat menyebabkan jatuhnya nilai rupiah (infalsi). Utang luar negeri sama halnya seperti modal pembangunan. Utang luar negeri dapat meningkatkan kegiatan investasi dalam negeri untuk memenuhi dana kebutuhan negeri. Dalam suatu negara, selalu memiliki indikator untuk memeriksa apakah perekonomian yang terjadi dalamnya baik atau buruk. Indikator tersebut akan menilai pertumbuhan perekonomian melalui PDB.  Perkembangan investasi dan pertumbuhan perekonomian Indonesia mengalami fluktuasi di tahun 2ppp yang kenaikannya cukup signifikan. Namun pada tahun 2001, investasi mengalami penurunan yang disusul oleh penurunan pertumbuhan ekonomi. Pada tahun 200p investasi sebesar 1888.101,8 miliyar rupiah dengan pertumbuhan perekonomian sebesar 4,9 persen. Kemudian di tahun 2001 mulai turun dengan nominal 94.548,52 miliar rupiah

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun