Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Dari Perempuan Kepada Perempuan

6 Juni 2021   23:53 Diperbarui: 6 Juni 2021   23:53 73 5
Bukankah kita sama-sama perempuan yang juga pernah mengandung dan merasakan sakitnya melahirkan?
Kau melahirkan laki-laki yang kini menjadi suamiku, lalu aku melahirkan cucu-cucu yang lucu untukmu
Samar dan sulit kupahami, entah bentuk persaingan apa yang sedang kau tawarkan untukku
Aku tak ingin menjadi sepertimu atau menjadi seperti siapa pun, jelas aku dilahirkan sebagai aku, bukan yang lain
Pemahaman kita tentang kodrat seorang perempuan pun berbeda
Bagimu perempuan harus tunduk pada patriarki, bagiku perempuan punya kekuatannya sendiri
Tapi aku pikir, bukankah memang perkembangan jaman membentuk pola likir yang berbeda
Aku tak cukup paham adat, tapi tak juga sepenuhnya modern
Aku tak juga cukup amat mulia sebagai seorang perempuan, tapi aku sangat menjunjung abadku
Melukaimu sama seperti melukai ibu yang melahirkanku, tapi kenapa membuatku menangis tak sama bagimu seperti menyakiti anak yang kau lahirkan
Aku tak ingin merampasnya, dia milikmu dari sejak lahirnya
Aku hanya ingin membantumu menjaganya, melanjutkan tugasmu menyiapkan sarapan dan segala keperluannya yang sejak kecil sudah kau lakukan untuknya
Bukankah umurmu sudah mulai senja, maka ijinkan aku mengurangi lelahmu
Aku tak memintamu menerimaku di belasan tahun umur pernikahan kami, tapi setidaknya akuilah aku sebagai perempuan yang sudah melahirkan cucu untukmu, yang juga satu-satunya istri dari putra ketigamu
Atau kau memang menghendaki dia memiliki perempuan yang menurutmu sempurna?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun