luruh bersama angin
lalu jatuh ke tanah.
Semesta mengheningkan cipta
sampai pucuk tunas muncul dari ujung ranting
lalu tumbuh
dan dibesarkan tanah, angin, matahari.
Demikianlah hakikat generasi
luruh dan tumbuh
hilang dan datang.
Tapi cahaya asa selalu dititipkan mereka yang menggenggam masa lalu
kepada mereka yang akan menginjak masa depan.
Seperti daun tua yang gugur
diuraikan waktu jadi debu dan kenangan
untuk memberi makan tunas yang akan meneruskan peradaban.