Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Puisi: Menghitung Bulan

27 Mei 2021   19:50 Diperbarui: 27 Mei 2021   19:54 215 46
Malam,
aku menghitung bulan yang jatuh ke pelukanmu
dan membandingkannya dengan air mata
yang jatuh dalam senyapku.

Kadang aku bisa larut dalam hening
membiarkan jiwa jadi kain yang diukir lilin dari canting
tapi kadang aku sesak dibekap amarah
isi kepala hendak meledak dan tumpah ke atas tanah.

Menyesal
mungkin bukan kata yang layak hari ini
tapi percayalah
ini telapak tangan berlumur darah
kerap menyulam mimpiku
bermalam-malam.

Seandainya aku tidak membutuhkannya
untuk menoreh cacah di atas tembok derita
mungkin sudah lama hidupnya
berakhir di dalam tempat sampah.

Malam,
bisakah engkau menghitung asa
yang jatuh dalam mimpi anak-anakku?
Karena aku tidak bisa melakukannya
dari sini
dari balik jeruji. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun