Mohon tunggu...
KOMENTAR
Inovasi Pilihan

Persaingan Industri Pers Kian Sengit, Banyak Modal Banyak Iklan

9 Februari 2020   19:55 Diperbarui: 9 Februari 2020   20:03 177 1
Perayaan Hari Pers Nasional (HPN) 2020 yang dipusatkan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada Sabtu (8/2/2020) menjadi lebih menarik ketimbang perayaan sebelumnya. Itu karena Presiden Jokowi sukses mencetuskan 'gimmick' yang menarik kalangan media massa. Ucapan 'kapok' bila tak menghadiri HPN yang diucapkan Jokowi boleh dikatakan sebagai upaya cantik dari Jokowi untuk menarik perhatian kalangan pers. Jokowi ingin menegaskan bahwa ia tak ingin memusuhi wartawan, sebaliknya ingin merangkulnya lebih erat lagi.

Bila boleh sedikit kembali ke belakang, ucapan Jokowi yang merasa kapok bila tak menghadiri HPN, sangat jauh berbeda dengan sikap Prabowo Subianto (sebelum menjabat Menteri Pertahanan) yang justru kerap 'berantem' dengan insan pers. Prabowo merasa tidak diperlakukan secara adil oleh wartawan lewat berbagai pemberitaan yang tidak seimbang maupun cenderung menyudutkan. Prabowo mungkin saja tidak salah dengan penilaian itu.

Akan tetapi, yang seharusnya dilakukan Prabowo bukan malah menabuh genderang perang, melainkan berupaya merangkul pers itu sendiri. Di sisi lain, Jokowi meski kerap juga dikritik keras oleh pers, tetap saja melakukan berbagai pendekatan. Jokowi justru merangkul. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun