Di jalan mana yang ingin kau tempuh
Pundak lelaki paruh baya
Tak sekuat lagi seperti dulu
Berjuta-juta nikmat dan suka itu ada
Di balik sela sepoi hembus matahari
Menjelang pun kita berakhir
Kita hanya berupaya berjalan
Yang mata saja
Jauh memandang
Kita hanya mampu berkeinginan
Tanpa tahu dan paham
Apakah memang benar ada jalan?
Sedangkan Dia yang dilalui dan tujuan
Dia-lah jalannya
Dan Dia-lah yang membuat kita berjalan menuju-Nya
Jadi kita tak pernah kemana-mana--sebenarnya.
*****
Makassar. 15/04/2021