Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe

Perahu Kertas Siap Melaju di Layar Lebar

31 Mei 2012   00:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:35 1220 1

Akhirnya Selasa kemarin selesai juga melahap habis Perahu Kertas-nya Dee (Dewi Lestari) dalam dua hari setelah sekian lama hanya diintip dan sesekali dilirik di rak buku toko langganan. Semua bermula dari ajakan seorang kawan untuk bersiap menonton satu lagi film Indonesia yang bakal tayang dengan memberikan tautan ke teaser Perahu Kertas.

Buat para penggemar Dee, pasti sudah tidak asing dengan Perahu Kertas novel pertama Dee yang bergenre popular dan laris manis di pasaran. Novel yang sempat "mati suri" selama 11 tahun sebelum ditulis ulang pada 2007 dan dilansir dalam versi digital pada 2008 ini; akhirnya diterbitkan dalam versi cetak pada Agustus 2009. Perahu Kertas, menemani selama dua hari perjalanan ke tempat kerja, membuat saya senyum-senyum sendiri dan mata berkaca-kaca di dalam bis yang sesak. Lalu tertawa lepas hingga menghabiskan berlembar-lembar tissue untuk melap air mata campur ingus yang mengalir deras kala menikmatinya di dalam kamar hingga pagi menjelang.

Dee pernah tergabung dalam trio RDS (Rida, Sita, Dewi) yang terkenal di era 90-an dengan lagu hits mereka Antara Kita. Setelah "bubar" anggotanya sibuk menggeluti profesi masing-masing. Sita malang melintang di dunia teater dan membuat saya terkagum-kagum dengan perannya sebagai Nyai Ontosoroh, Dewi disibukkan dengan dunia tulis menulis sedang Rida kabar beritanya tak tertangkap radar.

Berbicara tentang radar, mengingatkan saya pada bahasa sandi yang digunakan oleh Kugy dan Keenan dua tokoh sentral dalam Perahu Kertas. Kugy yang urakan sedari kecil meyakini bahwa dirinya diutus oleh Neptunus ke darat untuk menjadi mata-mata. Sebagai agen rahasia dirinya pun setiap saat mengirimkan laporan ke markas melalui selembar surat yang dilipat menjadi perahu dan dihanyutkan ke laut. Kugy bercita-cita menjadi penulis dongeng dan ingin merubah namanya menjadi Karma Chameleon. Pertemuannya dengan Keenan yang kalem, ganteng, idola para wanita dan seorang pelukis muda berbakat membuatnya klepek-klepek. Jalinan persahabatan diantara mereka diwarnai suka duka, hingga keduanya menyadari saling jatuh cinta namun memilih untuk membahagiakan orang-orang yang berusaha merebut perhatian dan cinta mereka.

Dee terpilih sebagai Penulis Perempuan Paling Terkenal pada 2009, The Most Outstanding Woman 2009 (Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Kantor Berita Antara) serta Top 88 Most Influential Woman in Indonesia (Globe Asia).[oli3ve]

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun