Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Similis Simili Gaudet

8 Maret 2021   04:45 Diperbarui: 8 Maret 2021   07:11 218 4
Similis Simili Gaudet
Oleh : Nurohmat

Salah satu hakikat manusia adalah homo socius. Ciri dari homo socius diantaranya adanya keinginan untuk berkomunitas, berkelompok, dan menggabungkan diri dengan orang-orang yang dianggap memiliki kesamaan tertentu. Kesamaan ini bisa berupa kesamaan corak pemahaman keagamaan, tempat tinggal, profesi, hobby, ideologi, cita-cita, nasib, pandangan politik, dan sebagainya. Jadi, komunitas ada karena adanya keinginan sadar dari anggota untuk meleburkan diri karena adanya kesamaan latar belakang.

Contoh komunitas yang dilatarbelakangi oleh kesamaan profesi diantaranya adalah IDI (Ikatan Dokter Indonesia), PGRI ( Persatuan Guru Indonesia), IAI ( Ikatan Akuntan Indonesia), IKADIN ( Ikatan Advokat Indonesia), HIPMI ( Himpunan Pengusaha Muda Indonesia), dan lain-lain. Contoh komunitas yang ada pada umat Islam yang dilatarbelakangi oleh corak pemahaman keagamaan diantaranya adalah NU, Muhammadiyah, Persis, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Kesadaran akan kesamaan tersebut seolah menjadi magnet otomatis bagi orang-orang tertentu untuk meleburkan diri di dalam suatu komunitas. Kata komunitas dalam bahasa Inggris, community. Ada yang menyebutkan bahwa istilah community merupakan bentuk serapan dari bahasa Latin, cum (kebersamaan) dan munus (berbagi). Dengan kata lain, di dalam komunitas setidaknya ada dua aktivitas yang dilakukan yaitu kebersamaan  dan  saling berbagi, baik berupa pengalaman, pengetahuan,  masalah,  dan sebagainya.

Di dalam komunitas, idealnya satu sama lain memiliki kesetaraan untuk saling sharing untuk bersama-sama meningkatkan kapasitas diri. Komunitas dengan label tertentu artinya  masing-masing anggotanya memiliki perhatian yang sama tentang suatu hal yang tertentu itu. Meminjam istilah Latin, similis simili gaudet, seperti tanggal yang sama. Maksudnya adalah terdapat perhatian dan kesukaan yang serupa tentang suatu hal.

Untuk menghidupkan komunitas, yang perlu diperhatikan adalah kebersamaan dalam rangka pengembangan kapasitas anggotanya, tentu berdasarkan analisis kebutuhan pengembangan anggota. Sangat dimungkinkan  kebutuhan anggota satu sama lain berbeda dan sangat beragam meskipun mereka memiliki perhatian yang sama tentang suatu hal. Untuk itu diperlukan
ruang yang beragam pula untuk mengakomodir kebutuhan anggotanya. Sehingga semua sama-sama berkembang dalam satu wadah yang sama dengan corak similis simili gaudet.

Cirebon, 8 Maret 2021



KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun