Banyuwangi - Semenjak pandemi Covid-19 melanda, pemerintah menghimbau semua masyarakat agar tetap berada di rumah dan bekerja di rumah saja atau Work From Home. Hal ini secara langsung berdampak pada berbagai sektor.
Salah satu sektor terdampak Covid-19 yang sangat signifikan yakni terjadi pada sektor perekonomian, khususnya usaha rumahan berskala kecil atau yang biasa disebut dengan UMKM.
Hal ini dikarenakan UMKM kehilangan banyak konsumen akibat adanya pembatasan kegiatan di luar ruangan, sehingga tidak sedikit UMKM yang mengalami kerugian bahkan menutup kedainya di masa pandemi Covid-19 tersebut.
UMKM akhirnya harus mau beradaptasi dengan perubahan perilaku konsumen yang muncul sejak pandemi tersebut. Nur Lailin sebagai salah satu mahasiswa KKN "Back To Village" Universitas Jember menyebutkan bahwa UMKM perlu melakukan transformasi bisnis dan perlu beralih ke digitalisasi marketing dengan menggunakan social media sebagai alternatif dalam memasarkan dan mempromosikan produknya, hal itu dikarenakan virus Covid-19 menekan orang untuk melakukan kontak fisik, sehingga perlu adanya transformasi dalam pemasaran produk khususnya makanan di era pandemic Covid-19 ini.
Program yang dijalankan dalam kegiatan KKN "Back To Village" Universitas Jember salah satunya yakni "Program Pemberdayaan Kewirausahaan Terdampak Covid-19" yang dilakukan secara mandiri dan berdasarkan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran rantai virus Covid-19.
Fokus utama dari program tersebut adalah untuk membantu UMKM secara konsisten agar terus dapat bertahan secara mandiri dari dampak ekonomi yang dialami saat pendemi Covid-19.
Nur Lailin sebagai salah satu mahasiswa yang sedang melaksanakan program KKN "Back To Village" menjalankannya dengan memperkenalkan strategi digitalisasi marketing pada salah satu UMKM terdampak covid-19 di Desa Tegalharjo yakni UMKM Dapur Umma sebagai solusi pengembangan UMKM di era New Normal.
Program yang telah dilaksanakan oleh Nur Lailin dalam kegiatan KKN Back To Village "Program pemberdayaan UMKM terdampak Covid-19" diantaranya yaitu : kegiatan yang dilakukan pada minggu pertama yakni sosialisasi kepada UMKM terdampak Covid guna mengkomunikasikan mengenai program KKN yang akan dijalankan.
Kegiatan yang telah dilakukan pada minggu ke 2 yakni branding produk dengan cara pelatihan pembuatan logo dan packaging/pengemasan menggunakan aplikasi canva.
Kegiatan berikutnya yang telah dilakukan pada minggu ke 3 yaitu pelatihan pembuatan social media untuk promosi dan pendampingan dokumentasi produk untuk promosi.
Pelatihan tersebut dilakukan dengan cara mengajarkan mengenai cara pembuatan social media instagram, facebook dan mendampingi foto dokumentasi produk untuk promosi.
"Promosi merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam pengembangan bisnis, sebab dengan adanya promosi, maka akan memperluas jangkauan konsumen dan pangsa pasar yang dituju. Oleh karena itu, dalam pengembangan UMKM ini, kami melakukan promosi secara lebih intensif salah satunya melalui social media" ujarnya.
Kegiatan yang telah dilakukan pada minggu ke 4 yaitu melakukan pelatihan pembuatan poster promosi menggunakan aplikasi canva, pelatihan pembuatan video dokumentasi produk menggunakan aplikasi inshoot serta memberikan edukasi cara pembuatan iklan di instagram dan facebook.
Kegiatan yang telah dilakukan pada minggu ke 5 yakni penerapan strategi pemasaran pada UMKM. Strategi pemasaran yang diterapkan diantaranya yaitu diskon produk, penerapan sistem delivery order (COD), perluasan pangsa pasar dengan penambahan menu baru, serta intensifikasi promosi melalui instagram dan facebook.
Sedangkan pada minggu terakhir dilakukan evaluasi dan pembuatan laporan kegiatan KKN. Dengan diperkenalkannya pada strategi digitalisasi marketing, maka UMKM Dapur Umma dapat terus bisa eksis dan menambah pasar penjualan produk di era New Normal ini (Nur Lailin Jamilatun Nikmah/171510601058/KKN-16/Tegalharjo/Edy Hariyadi, S.S., M.Si)