Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Sosok Mbah Marjo Utomo

6 Juni 2014   19:44 Diperbarui: 20 Juni 2015   05:00 80 0

Sebagai orang Jawa asli Mbah Marjo yang lahir dan dibesarkan di tanah Jawa Yogyakarta di Lereng Merapi tepatnya di Bukit Turgo, karakter dan falsafahnya Simbah Marjo yang adhi luhung (sarat makna) yang tercermin dalam lakuning Orep (perilaku hidup sehar-hari). Hal ini patut saya tiru sebagai upaya untuk melestarikan dan menjunjung tinggi (njunjung dhuwur) nilai-nilai luhur yang saat ini mulai terkikis oleh globalisasi. Beberapa hari ini saya sering ke lereng Merapi untuk mengunduh ‘Kaweruh’ tentang kearifan lokal yang berlangsung bertahun-tahun dengan keunikannya di seputar lereng Merapi. Saya bertemu dan tertarik dengan semua hal yang Mbah Marjo lakukan untuk masyarakatnya. Sosok orang tua seperti Mbah marjo adalah benar-benar migunani dan menjadi teladan bagi keluarga maupun masyarakat sekitarnya. Oya, sedikit balik ke masa lalu, tahap Merapi Tua terjadi ketika Merapi mulai terbentuk namun belum berbentuk kerucut (60.000 - 8000 tahun lalu). Sisa-sisa tahap ini adalah Bukit Turgo dan Bukit Plawangan di bagian selatan, yang terbentuk dari lava basaltik, nah Beliau tinggal disini, di lereng Bukit Turgo, desa terakhir yang berjarak 5 km darpi puncak Merapi.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun