Masih menggantung dalam pikirannya, saat Kardi berangkat tidur, masih saja kejadian tadi sore di Balai Kampung itu menonjok-nonjok otaknya. Sidang kampung yang digelar anak-anak muda termasuk dirinya, berakhir dengan keputusan yang mentah. “Ah, gara-gara warung nasi goreng itu. Kampung jadi tidak setenang dulu,” umpat Kardi dalam hati.
KEMBALI KE ARTIKEL