Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Seribu Peran Ibu

4 Desember 2020   00:38 Diperbarui: 4 Desember 2020   00:45 420 1
            Sosok lembut, baik hati dan selalu berhasil menjadi pelipur lara dikala lelah melanda. Namanya Ibu. Entah mengapa mendengar suara tapak kakinya yang baru pulang dari bepergian saja hati ini sudah sangat senang. Aku dan adikku biasanya berebutan membukakan pintu buat Ibu. Ada atau tidaknya makanan yang dia bawa tidaklah penting, yang penting dia sudah pulang. Meskipun biasanya Ibu akan selalu membawa makanan dari tempat yang dikunjunginya tanpa diminta, misalnya buah-buahan atau kue-kue kering. Jika Ibu baru pulang dari suatu tempat, biasanya kami mengobrol ringan dulu di ruang tengah. Nah, inilah bagian favoritku. Aku bisa menumpahkan seluruh keluh kesahku pada Ibu. Jika ada penghargaan untuk nominasi pendengar curahan hati terbaik, aku rasa Ibu pemenangnya. Aku juga sering menceritakan hal-hal yang bahkan pada sahabatku sendiri pun belum pernah kuceritakan. Contohnya tentang segala impian-impian gilaku yang mustahil untuk diwujudkan, Ibu juga tidak pernah mencibir sedikit pun. Pokoknya tempat curhat ternyaman deh!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun