Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money Pilihan

Pengalaman Memimpin Korporasi BUMN di Indonesia Timur (6)

16 Oktober 2021   14:01 Diperbarui: 16 Oktober 2021   15:29 312 6
Eksekusi dan Realisasi

Dua tahun lebih 9 hari berlalu begitu cepat. Lagi semangat semangatnya  bekerja bersama teman teman Pelindo4 yang hebat, saya terpaksa harus meninggalkan perusahaan yang tengah on fire ini.

Pada akhirnya harus membiarkan sang takdir membimbing. Menunjukan jalan kemana dan dimana mesti melangkah.

Alhamdulillah saya bisikan. Pengalaman dua tahun ini begitu istimewa. Bekerja sama bahu membahu melaksanakan tugas dan meraih impian. Dinamis tidak selalu mulus, namun berjalan penuh antusiasme. Bekerja tidak lagi dianggap sebagai kewajiban, namun menjadi hobi menyenangkan.

Menjadi lebih bermakna manakala saya sudah selesai dan berada diluar perusahaan, teman teman Pelindo4 yang dulu kolega kantor tetap menjadi sahabat baik hingga kini.

Tentu saja itu adalah suatu karunia. Karena sahabat dan persahabatan adalah salah satu kekayaan yang sangat berharga, selain keberanian untuk menghadapi kenyataan hidup yang terkadang rumit dan sulit.

Merefleksi masa dua tahun babak kedua di Pelindo4, beberapa hal berikut akan saya sampaikan. Sebagai sharing pengalaman nyata yang mungkin masih ada relevansinya.

Sebuah hasil terwujud karena pelaksanaan atau eksekusi. Eksekusi tepat terjadi manakala didasari dengan perhitungan dan perencanaan jitu. Walaupun dalam kenyataannya improvisasi dan naluri akan sering berperan.

Menyadari batasan batasannya, bahwa suatu program,
boleh atau tidak boleh,
bisa atau tidak bisa,
layak atau tidak layak,
untuk dilaksanakan. Berikut beberapa contoh eksekusi bersama Pelindo4, pada periode Agustus 2013 sd Agustus 2015.

Memuliakan Insan

Memuliakan Insan adalah program pembenahan terminal penumpang di cabang cabang Pelindo4.

Program ini terinspirasi antara lain oleh cerita pengalaman pak Djarwo, dan juga saat melihat langsung kondisi terminal penumpang di beberapa cabang pelabuhan.

Saat berkumpul dalam satu tim Pelindo4 periode 2002 - 2009, pak Djarwo sering menceritakan pengalamannya ketika menjadi staf di Pelindo4.

Salah satu cerita yang menarik adalah  pembangunan dermaga di pelabuhan kawasan Tolitoli.

Konon sekitar tahun 80 - 90 kapal penumpang tidak bisa merapat bersandar di dermaga pelabuhan Tolitoli. Sehingga saat kedatangan, kapal penumpang berlabuh di satu perairan cukup dalam. Selanjutnya para penumpang harus diangsur dengan perahu kecil untuk turun naik ke kapal yang berlabuh. Bahkan hewan besar seperti sapi dan kerbau harus berenang dari kapal ke dermaga. Atau sebaliknya dari dermaga ke kapal untuk sapi yang akan dimuat.

Kala itu manajemen Pelindo4 berinisiatif untuk berinvestasi. Sehingga akhirnya kapal penumpang bisa bersandar di dermaga Tolitoli baru. Penumpang tidak perlu lagi naik perahu untuk menuju atau meninggalkan kapal besar.

Kemudian inspirasi lain adalah ketika tahun 2002 bersama pak Djarwo dan pak Fariz kami mengunjungi pelabuhan Nunukan. Nunukan terletak di ujung utara Kalimantan Timur berbatasan dengan negara bagian Sabah dan Sarawak Malaysia. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun