Artikel tersebut menyoroti satu pelajaran penting: demokrasi tidak runtuh hanya karena hilangnya hak pilih, tetapi juga ketika negara berhenti mendengar. Larangan media sosial di Nepal mungkin tampak sebagai kebijakan teknis, tetapi bagi masyarakat yang sudah lama muak pada korupsi dan ketidakadilan, itu adalah simbol penutupan pintu dialog. Ketika saluran komunikasi formal ditutup, protes di jalan menjadi satu-satunya bahasa yang tersisa.
KEMBALI KE ARTIKEL