Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story

Riwayat Banceuy

13 Juli 2020   20:07 Diperbarui: 13 Juli 2020   20:47 220 1

Banceuy salah satu sudut jalan di kota kembang ini memulai riwayatnya dari sebuah kawasan kandang kuda tempat persinggahan kuda- kuda era Hindia Belanda yang berhenti dari Batavia dan kota lainnya khususnya dibumi Jawa.  Sebelum menjadi sebuah jalan Banceuy juga bukan bekas wilayah sebuah Pemakaman Cina yang mana kemudian dinamakan Jalan Kuburan Lama.

Hal ini bertdasar pada sebuah bukti - bukti yang masih terlihat hingga kini seperti adanya Masjid Imtijaz hasil Akulturasi budaya Etnis Tionghoa yang berasal dari China yang mana merepresentatifkan bahwa dulunya wilayah Bnceuy adalah wilayah Etnis Tionghoa selain itu.

Tak jauh dari Jalan Banceuy terdapat jalan bernama Jalan Pecinan Cina yang jika dari Alun- alun Kota Bndung melewati Jalan Banceuy lalu lurus yang mana Jalan Pecinan ini dekat juga dengan Jalan Viaduct yaitu sebuah jalan kecil yang menyambung ke Jalan Braga dan Jalan Perintis Kemerdekaan Yakni lokasi Gedung Indonesia Menggugat lokasi Soekarno membacakan Pembelaanya di tahun 1930  atau nama lainnya Gedung Landraad.

Selanjutnya di Banceuy Menjadi sebuah jalan tepatnya di tahun 1871. Selang beberapa tahun sejak menjadi sebuah jalan pada tahun 1877 didirikanlah sebuah Penjara untuk para tahanan Hindia Belanda. Sisa - sisa Penjara ini masih bisa dijumpai di Jalan Banceuy dengan nama Monumen Penjara Banceuy yang mana hanya disisakan satu sel yang pernah dipakai untuk penahanan Soekarno selepas pembelaan Indonesia Menggugat. 

Menurut penjaga Monumen yang  juga merupakan Penjaga Monumen ini alasan kenapa hanya didsisakan 1 sel saja sebab di tahun 1980 an kawasan Jalan Banceuy dikomersilkan untuk kawasan pertokoan dan sel Soekarno disisakan hanya untuk mengenang perjuangan Soekarno. Di dalam kawasan ini terdapa sebuah batu, sel tahanan, satu patung di dalam dan diluar Monumen selain itu juga dilengkapi diorama Soekarno dan perjalanan hidupnya serta sebuah buku berjudul Indonesia Menggugat.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun