Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

"Kehadiran Rindu yang Tersalahkan"

17 Oktober 2012   17:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:43 143 1
Temaramlah wajah matahari, yang dulu itu kunanti.
Nafasku bertajug rindu yang terkapar
menanti titipan kabar meski tersampaikan bulan.

Bermekarlah bunga-bunga yang kutanam
Semerbak aroma jiwa yang tertahan
Menggembang menitip riang

Gemuruh pengantar candu, menggenang perlahan meluap
seketika kepatuhan mempertanyakan sepi
"Terpujikah segala pengharapan yang terpuja?"
Seraya malam menangis ragu karnanya.

Atas kutukan, jelmaan pangeran kini tak membisu lagi,
Menyambut deras butiran embun yang lama tertahan.

"Akukah penyebabnya, Gus?" tanya katak pada Gusti.

17 Oktober 2012

-----------
Ummie S. Wahiuney

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun