Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora Pilihan

Sejarah Klenteng di Yogyakarta dan Klenteng Sam Po Kong di Semarang

28 Desember 2014   03:26 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:20 798 1


Persebaran masyarakat Tionghoa di Indonesia dimulai pada abad ke-5 M. Mereka yang singgah di Indonesia mayoritas adalah pedagang. Kemudian menetap dan berbaur dengan masyarakat lokal sehingga terjadi proses asimilisasi. Proses asimilasi kebudayaan itu hingga saat ini masih nampak keberadaannya, seperti pembangunan kelenteng. Rumah ibadah ini merupakan fasilitas untuk mengungkapkan kepercayaan orang Tionghoa, sehingga dalam proses pembangunannya pun didasarkan pada kepercayaan. Kepercayaan itu tertuju pada dewa/dewisehingga tiap kelenteng memilikikeunikkan tersendiri padacorak bangunan serta tata letaknya.

Klenteng adalah sebuah tempat suci untuk melaksanakan ibadah dan mengucap syukur akan Kehadirat Tuhan. Dalam kepercayaan orang Tionghoa ini, Tuhan diwakili oleh para Nabi dan para tauladan Suci agama JI-TOO-SIK atau Konfusianisme – Taoisme – Buddhisme. Hal itu yang menjadi alasan dari pembangunan hakikat klenteng dan pertumbuhan sejarah Kelenteng.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun